Target Juara Kontes Robot Internasional

Jumat, 17 September 2010 – 18:35 WIB

JAKARTA--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menegaskan, Indonesia harus mampu menyabet gelar juara di ajang kontes robot internasional ABU Asia Pacific Robot Contest (ABU-ROBOCON) 2010 pada 20-21 September 2010 di Kairo, Mesir.

Mendiknas menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada kontes robot dunia ini adalah untuk kesembilan kalinyaTim Indonesia, kata Mendiknas, diwakili oleh tim PENS ITS, pernah menjadi juara pertama di Fukushima, Jepang pada 2000

BACA JUGA: Pemerintah Gratiskan Buku Pelajaran SD-SMP

"Targetnya adalah juara karena mereka pernah jadi juara," terang Mendiknas di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Jumat (17/9).

Didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso dan Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Kemdiknas Suryo Hapsoro Tri Utomo, Mendiknas menyebutkan Tim robot Indonesia bernama Mio rEi
Anggotanya antara lain, Bayu Sandi Martha, Muh.Ali Anang Lubis, Rahardhita Widyatra Sudibyo, Zainul Arifin, Putus Dadar Gumilang, dan Adityo Sarjono

BACA JUGA: Desak Bangun Sekolah Darurat

Dikatakan, mereka mewakili Indonesia setelah menjadi juara pada ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 pada Juni 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang
"Mio-rEi juga dinobatkan sebagai robot dengan strategi terbaik," jelas Mendiknas.

Sementara itu, Direktur PENS ITS Dadet Pramadihanto menambahkan, Tim Indonesia akan berkompetisi dengan 16 negara peserta dan 17 tim

BACA JUGA: Target, 10 Persen Siswa Miskin Masuk PT

Tuan rumah Mesir menyertakan dua timSaingan terberat yang dihadapi adalah Cina, Vietnam, Malaysia, dan Jepang"Saingan terberat terutama Cina dan Vietnam karena memiliki tingkat kecepatan yang hampir sama, sehingga persaingannya nanti akan ketat sekali," tukas Dadet.

Dadet menyampaikan, dalam lomba robot berkompetisi menyusun bangunan piramida yang terdiri atas tiga bagianTim Mio rEi, kata dia, mengalami peningkatan kecepatan menyusun piramida sejak menjuarai KRI 2010.

Dijelaskannya, penyusunan piramida khufu yang dilakukan oleh robot manual mengalami peningkatan dari 50 detik menjadi 35 detik, sedangkan pada saat menyusun piramida khafraa, yang dioperasikan oleh dua robot otomatis yang bekerja secara sinkron mengalami peningkatan dari 15 detik menjadi 7,5 detikKemudian, kata dia, penyusunan piramida terakhir mankaura meningkat dari enam detik menjadi empat detik

"Di sisi stabilitas juga meningkat.  Tingkat efektivitasnya mencapai 90 persen," ujarnyaUntuk diketahui, keberangkatan tim didampingi oleh dosen pembimbing dan empat observer dari PENS ITS dan Ditjen Pendidikan Tinggi(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insentif Guru Non-PNS dan Daerah Terpencil Diusulkan Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler