Target Kemenag, 2019 Seluruh UIN Berakreditasi A

Senin, 30 Januari 2017 – 15:41 WIB
Mahasiswa. Ilustrasi Foto: Dipta/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Agama (Kemenag) pasang target, seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berakreditasi A pada 2019 nanti.

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamarudin Amin mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan grand desain untuk memuluskan rencana tersebut.

BACA JUGA: Pengangguran Terbanyak Tamatan SLTA dan S1

Dengan begitu, panduan sistematis untuk pencapaian target akreditasi bisa tercapai dengan baik.

”Saya minta jajaran kami menyiapkan treatment dan persiapan secara sistematis dari sekarang,” ungkapnya, seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Banyak Guru Honorer K2 di DKI Merasa Dirugikan

Menurutnya, peningkatan akreditasi ini penting. Sebab, dapat digunakan sebagai tolak ukur kelayakan suatu perguruan tinggi dalam menyelenggarakan layanan pendidiki.

elain itu, bisa digunakan untuk mengetahui gambaran kinerja sekolah.

BACA JUGA: PTS Kampusnya di Ruko Bakal Ditertibkan

Mengawali hal ini, kata dia, hal pertama yang harus dilakukan adalah pendataan PTKIN yang akurat. Keberadaan data ini untuk dasar perumusan langkah strategis dalam mensupport proses akreditasi PTKIN.

”Harus diidentifikasi dengan baik data-data PTKIN yang telah terakreditasi A, B dan C dari total PTKIN yang berjumlah 56 lembaga,” ujarnya.

Selain itu, perbaikan dari internal PTKIN juga jadi penentu. Salah satunya terkait tenaga pendidik.

Kamarudin turut menyinggung soal pengiriman dosen ke luar negeri, seperti postdoctoral.

Menurutnya, para dosen yang telah dikirim ke luar negeri harus dievaluasi untuk mengetahui hasil yang telah didapat, khususnya bagi peningkatan pembelajaran di kampus tempat mereka mengajar.

Untuk itu, harus ada instrumen untuk melakukan evaluasi. ”Nah, kita lemah di sini,” keluhnya.

Menurutnya, belum ada instrument jelas untuk mengukur apa kepentingan ke luar negeri dan kriteria yang mengikuti.

Misalkan, untuk memperkenalkan Islam Indonesia. Lalu, setelah pulang dari luar negeri harus menulis junal internasional. ”Ini kan harus terukur. Instrumen perlu didiskusikan bersama,” tegasnya.

Program lainnya yang jadi perhatiannya adalah pembibitan alumni PTKI untuk memperdalam bahasa asing.

Kamaruddin meminta, pelaksanaan program ini bisa menjadi supporting program 5.000 Doktor, utamanya untuk target pendidikan di luar negeri. (mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilihan Rektor Didahului Debat Terbuka


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler