Target Produksi Minyak Mustahil Capai Target

Kamis, 21 April 2011 – 02:52 WIB

JAKARTA - Tantangan untuk menggenjot produksi minyak Indonesia sepertinya memang begitu beratKarena itu, meski baru memasuki bulan April, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) sudah lempar handuk alias mengaku tidak bakal bisa mencapai target produksi minyak tahun ini.
  
Sekretaris Pimpinan BP Migas Rudi Rubiandini mengatakan, melihat kinerja produksi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sepanjang awal tahun ini, maka target produksi minyak di APBN 2011 yang dipatok 970.000 barel per hari diprediksi bakal meleset

BACA JUGA: Beban Berat, Dana Pensiun Dievaluasi

"Kalau 970 ribu (barel per hari) hampir-hampir pasti tidak mungkin tercapai," ujarnya usai diskusi migas di Jakarta kemarin (20/4).

Menurut Profesor Teknik Perminyakan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, sejak awal, para KKKS atau perusahaan migas memang menyatakan hanya akan sanggup mencapai target produksi 952.000 barel per hari
Angka tersebut sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) atau WP&B 2011

BACA JUGA: Harga Beras Tetap Stabil

"Cuma, dulu pemerintah dan DPR minta angka 970 ribu barel per hari, ya kami usahakan, tapi sepertinya sulit," katanya.

Bahkan, lanjut Rudi, angka 952.000 barel per hari pun bukan target yang mudah dicapai
Sebab, berbagai kendala seperti unplanned shutdown atau penghentian produksi tak terduga, masih tetap terjadi dan sulit ditanggulangi

BACA JUGA: Lelang 4 SUN, Serap Rp 6,6 Triliun

"Intinya, ada begitu banyak kendala di lapangan," ucapnya.

Lalu, berapa target realistis produksi minyak yang mungkin dicapai tahun ini? Menurut Rudi, dengan asumsi unplanned shutdown menurunkan angka produksi sebesar 10.000 barel per hari, maka hingga akhir tahun nanti produksi minyak maksimal bisa mencapai 942.000 barel per hari"Kisaran realistisnya 940 ? 945 ribu barel per hari," ujarnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa sudah menyatakan keprihatinannya atas produksi minyak yang masih jauh dari targetDia mengakui produksi minyak menghadapi banyak kendala, termasuk lapangan-lapangan yang ada juga sudah tua"Tapi, kami tetap berharap (Kementerian) ESDM dan BP Migas bisa mengupayakan agar produksi minyak kita naik, jangan terlalu jauh dengan target lahKalaupun meleset, jangan lebih dari 10 ribu barel per hari," ucapnya.

Terkait pernyataan tersebut, Rudi mengatakan, jika yang dimaksud meleset 10.000 barel per hari dari target itu adalah 960.000 barel per hari, maka hal tersebut masih akan sangat sulit"Tapi, kalau meleset 10 ribu (barel per hari) dari angka awal 952 ribu (barel per hari), itu masih realistisApril ini saja, produksi masih di kisaran 911 ribu barel per hari," ujarnya.

Pengamat Perminyakan yang juga Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, melihat kinerja produksi sepanjang awal tahun ini, target produksi minyak yang realistis untuk dicapai memang hanya di kisaran 930.000 ? 940.000 barel per hari"Karena itu, dalam APBN-P 2011, pemerintah dan DPR harus menurunkan target produksi, jangan 970 ribu barel per hari, sebab hampir pasti tidak akan tercapai," katanya(owi/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YLKI Dukung UU PKP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler