jpnn.com, BEKASI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana menurunkan tarif bus Transjabodetabek Premium menjadi Rp 10 ribu dari Rp 20 ribu per orang.
Turunnya tarif bus Transjabodetabek rute Bekasi-Jakarta membuat penumpang khawatir kualitas layanan bus itu juga akan turun.
BACA JUGA: Sistem Ganjil Genap, Tol Jagorawi jadi Bidikan Selanjutnya
Rosdiah (29) warga Bekasi Utara yang telah menggunakan layanan bus itu mengungkapkan, penurunan tarif ini layak diapresiasi.
Namun, dia berharap, turunnya tarif tidak disertai dengan turunnya kualitas pelayanan.
BACA JUGA: Kemenhub Terus Lakukan Deregulasi Perizinan
“Ya, kan biasanya enak yah adem, ada AC (Air Conditioner) lengkap ada Wi-Fi juga dan banyak lain, jangan sampai nanti ada kualitas yang dihilangkan,” kata Diah, begitu dia disapa, Senin (19/3).
Diah lantas membandingkan layanan bus Sumarecon yang dulu sempat ada. Bus itu awalnya pasang tarif Rp 20 ribu, tetapi kemudian menjadi Rp 15 ribu. Setelah tarif turun, layanan jadi turun bersamaan dengan kualitasnya.
BACA JUGA: Kemenhub Bakal Sediakan Wadah Pengaduan Sistem Ganjil Genap
Sementara Robbie (30), menganggap jika penurunan tarif bus Transjabodetabek terlalu murah. Dia khawatir jika diturunkannya harga bus banyak yang akan beralih dari armada non-premium ke premium.
“Tarif bus nonpremium dari Bekasi-Jakarta itu Rp 10 ribu, sama. Jadi saya kira jangan disamakan, nanti banyak beralih ke sini juga yang biasa berangkat kerja menggunakan bus nonpremium,” tuturnya. (kub/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Transjabodetabek Premium Langsung Meningkat
Redaktur & Reporter : Yessy