jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan tarif terintegrasi antar moda MRT, BRT, dan LRT Jakarta Rp 10 ribu bakal berlaku mulai Juni atau Juli mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan mesin readers atau pembaca tarif terintegrasi itu dipasang di seluruh stasiun MRT, LRT, dan Transjakarta.
BACA JUGA: Bakal Ada 10 Lokasi Parkir dengan Tarif Tertinggi, Warga Jakarta Siap-Siap
Untuk penumpang yang ingin menggunakan lebih dari satu moda transportasi, kartunya secara otomatis akan terbaca oleh mesin yang terpasang itu.
Penumpang hanya perlu membayar Rp 10 ribu saat menaiki MRT lalu dilanjutkan dengan Transjakarta juga LRT.
BACA JUGA: DPRD DKI Setujui Tarif Terintegrasi Rp 10 Ribu, Tetapiâ¦
Begitu pun sebaliknya saat menggunakan ketiga moda tersebut.
“Karena ini sudah menggunakan teknologi, tentu di seluruh stasiun MRT yang di sana ada layanan Transjakarta itu akan bisa digunakan sebagai titik integrasi tarif paket bundling. Demikian pula halnya yang ada di LRT,” kata Syafrin beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ini Rute dan Tarif Transjakarta yang Menuju PRJ, Catat!
Menurut Syafrin, seluruh mesin pembaca kartu tiket telah diperbarui sistemnya secara bertahap sejak September 2021 lalu.
Pihaknya bahkan menambah sejumlah mesin di pintu masuk stasiun dan halte untuk penerapan tarif terintegrasi ini.
“Di gate MRT maupun LRT ada tambahan readers sehingga dia bisa membaca kartu juga bisa membaca QR Code aplikasi karena sekarang ini disetujui tentu akan ada dua pola pembayaran,” jelasnya.
Selain itu, alat pembayaran juga secara bertahap akan digantikan hanya menggunakan satu kartu.
“Tentu secara bertahap masyarakat itu akan digantikan kartunya karena keseluruhannya akan menggunakan model kartu transportasi,” kata dia. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Tarif Baru Candi Borobudur, Luhut: Jangan Jadi Bangsa Nyinyir
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi