jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo optimistis penerapan tarif terintegrasi bisa menambah pengguna transportasi umum.
Masyarakat hanya perlu membayar Rp 10 ribu untuk menggunakan Transjakarta, MRT, dan LRT.
BACA JUGA: Tarif Terintegrasi MRT hingga Transjakarta Bakal Berlaku, Begini Proses Pembayarannya
“Rata-rata di tahap awal sekitar 1 hingga 2 persen. Tahun berikutnya tentu akan terus meningkat masing-masing moda dari hasil kajian,” ucap Syafrin beberapa waktu lalu.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta tengah berusaha mengembalikan penggunaan transportasi umum di masyarakat.
BACA JUGA: PT MRT Jakarta Belajar dari TMoney Korsel soal Integrasi Tiket dan Tarif, Oh Begini
Apalagi sejak awal pandemi Covid-19 masyarakat cenderung memilih menggunakan transportasi umum.
“Sekarang berhasil tangani pandemi dilihat dari angka pertambahan kasus positif kemudian relaksasi yang ada, telah terjadi peningkatan pengguna layanan angkutan umum,” kata dia.
BACA JUGA: Tarif Integrasi Disetujui, Warga Jakarta Diharapkan Beralih ke Transportasi Umum
Adapun untuk pemotongan tarif terintegrasi, saat penumpang melakukan tap in pada halte moda transportasi pertama bakal dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2.500.
Selanjutnya, tarif untuk per kilometer dikenakan biaya Rp 250. Tarif integrasi berlaku selama 3 jam.
“Di dalam konsolidasi ada rumusan contohnya untuk satu perjalanan jarak terjauh berapa, karena yang dihitung adalah pada saat penumpang masuk ke sistem awal itu mereka ada boarding charge Rp 2.500,” tambah Syafrin. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD DKI Setujui Tarif Terintegrasi Rp 10 Ribu, Tetapiâ¦
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi