Tarik Habis Pecahan Rp 50 Ribu Soeharto

Kamis, 19 Agustus 2010 – 13:34 WIB
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melakukan penarikan uang kertas pecahan Rp 50 ribu bergambar mantan Presiden SoehartoBI memberikan batas waktu penukaran uang kertas itu hingga 20 Agustus mendatang

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Cadangan Fiskal

Artinya, bagi masyarakat yang masih punya pecahan Rp 50 ribu itu, diminta segera menukarkan di kantor BI setempat.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kepada masyarakat yang berniat untuk menukarkan uang dimaksud, kami harapkan dapat segera menukarkan ke kantor Bank Indonesia setempat, paling lambat tanggal 20 Agustus 2010 (sesuai jam operasional kas)," demikian pengumuman Direktorat Pengedaran Uang BI, dalam situs resminya, Rabu (18/8).

Uang pecahan Rp 50 ribu tersebut bergambar mantan Presiden Soeharto yang tersenyum di bagian depan
Sedangkan di bagian belakang, bergambar pesawat tinggal landas

BACA JUGA: HIPMI Rapatkan Barisan Tolak Kenaikan TDL

Uang ini dicetak pada saat Presiden Soeharto berkuasa pada 1993 dan 1995.

Sesuai dengan PBI No 2/18/PBI tanggal 20 Juli 2000, pencabutan dan penarikan uang tersebut terhitung sejak 21 Agustus 2000 dan berakhir setelah 10 tahun, yakni 20 Agustus 2010
Pecahan yang ditarik dari peredaran adalah uang pecahan Rp 10.000 tahun emisi 1992, Rp 20 ribu tahun emisi 1992 dan 1995, Rp 50 ribu tahun emisi 1993 dan 1995, serta Rp 50 ribu plastik tahun emisi 1993.

Selain itu, juga telah ditarik uang kertas pecahan Rp 20 ribu untuk tahun emisi 1992 dan 1995 dengan gambar burung Cenderawasih dan di baliknya bergambar cengkeh

BACA JUGA: Anggaran Naik 89 Persen, Mentan Fokus Infrastruktur

Sedangkan pecahan Rp 10 ribu yang ditarik adalah yang bergambar Candi Borobudur.

Sementara itu, untuk melayani penukaran uang receh menjelang lebaran, BI menyebutkan telah menggandeng empat BUMN dan satu Bank BPDKeempat bank plat merah itu adalah Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI dan BPD DKISaat ini, kas keliling bisa ditemui di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

"Mulai hari ini, kami gelar jasa kas keliling dengan gabungan antara BI, Bank Mandiri, Bank BTN dan Bank DKI, dengan total modal kerja sebesar Rp 1,6 miliar," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi Ahmad Johansyah, Rabu (18/08).

Menurut Difi, bank tersebut masing-masing membawa Rp 200 juta, sedang BI sendiri menyiapkan Rp 1 miliar"Nanti jika tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, akan ditambah dengan BNI dan BRI di Monas," ujarnya(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi di Maja, Kemenpera Gandeng Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler