jpnn.com - YOGYAKARTA – Warga di sekitar Hotel Inna Garuda, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/2) pagi dibuat geger dengan temuan tas di pintu parkir timur hotel itu. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penyisiran selama dua jam, tim penjinak bom Gegana Brimob Polda DIJ akhirnya mema-tikan tas itu hanya berisi roti basi, buku telepon, majalah promosi sebuah minimarket, dan beberapa kertas.
Namun demikian, selama dua jam parkiran yang tepat di sebelah barat gardu anim Jalan Abu Bakar Ali sebagai pintu masuk Jalan Malioboro menjadi lengang. Sebab, petugas kepolisian menutup akses ke jalan ini selama pemeriksaan.
BACA JUGA: Yasir Arafat Terancam Dibui 4 Tahun
Penemu pertama tas itu adalah Lerep Saptata, 33. Juru parkir Hotel Inna Garuda itu mengaku menemukan tas itu sekitar pukul 08.30 ketika sedang mengecek parkir di hotel berbintang tersebut. Ia curiga dengan tas itu.
“Saya tidak berani membuka. Lalu saya lapor saja ke pimpinan dan diteruskan ke Polsek Danurejan,” jelasnya.
BACA JUGA: Ganjar: Tutup Peluang Perempuan jadi Raja Jogja Bukan Diskriminatif
Sekitar pukul 09.30, tim penjunak bahan peledak (Jihandak) Gegana Brimobda Polda DIY tiba di lokasi dengan peralatan lengkap. Mulai alat proteksi, deteksi X-ray, robot caliber, dan alat pendukung lain.
Pukul 10.00, akses ke Malioboro ditutup bertahap. Warga pun diminta menjauh dari lokasi minimal 300 meter. Suasana lengang ini berlangsung hingga pukul 12.00.
BACA JUGA: Terlibat Pembunuhan, Polisi Berpangkat Briptu Dituntut 15 Tahun Bui
Ketegangan muncul saat proses pemeriksaan tas yang disangka bersisi bom itu. Beberapa kali petugas Gegana Polda DIY mengecek isi tas itu. Awalnya petugas berusaha membukanya. Tapi upaya itu tak berhasil.
Selanjutnya, petugas memasang tali untuk merusak tas dengan mengaitkan satu sisinya ke pagar, sedangkan sisinya ditarik dari jarak jauh. Proses ini akhirnya sukses. Sebuah kotak putih dengan ditali kain berwarna merah terlempar dari tas.
Kemudian, petugas kembali memeriksa tas itu dengan robot caliber. Proses ini cukup lama. Sekitar 30 menitan, robot harus merusak kotak itu.
Warga, petugas kepolisian, dan karyawan hotel pun menanti isi kotak putih itu. Begitu dipastikan bukan bom, warga yang berkerumun langsung tepuk tangan. ”Walah isine roti (isinya roti),” ujar seorang warga.
Komandan Sat Brimobda Polda DIJ AKBP Maryono mengatakan, pihaknya memang tak mau mengambil risiko. Demi keamanan warga dan petugas, Jibom Gegana memilih membuka tas itu sesuai dengan prosedur. “Kalau waktunya tidak terbatas. Prioritas adalah keamanan jiwa personel,” kata perwira dengan melati dua di pundak ini.(eri/laz/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Desak Bupati Sleman Setop Pembangunan Hotel dan Mal
Redaktur : Tim Redaksi