Tata KTI Cari Figur Capres Baru

Jumat, 07 November 2008 – 11:54 WIB

JAKARTA—Sejumlah nama calon presiden (Capres) yang diusung oleh beberapa partai politik (Parpol) kini sudah mulai muncul ke permukaanNamun di balik itu, rupanya beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) juga tak ketinggalan untuk menggalang dukungan guna mencari capres-capres alternatif.

Gerakan Solidaritas Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (Tata KTI) misalnya

BACA JUGA: Riau Jeda Tebang Hutan dan Konversi Gambut

Sejumlah tokoh nasional asal KTI, justru jauh-jauh hari juga sudah melemparkan beberapa nama terkait dengan figur yang layak untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2009 mendatang.

Setidaknya, Tata KTI telah mengantongi beberapa nama sebagai capres baik dari Wilayah KTI dan Kawasan Barat Indonesia (KBI), diantaranya Fadel Muhammad, Din Syamsuddin, Ryas Rasyid, Andi Mattalatta, Adhyaksa Dault, Agung Laksono, Prabowo, Wiranto, Syahfri Syamsuddin, JK, SBY dan Sri Sultan Hamengkubowono X.

Rangkaian kegiatan telah dilaksanakan oleh Tata KTI untuk menjaring aspirasi akan nominasi capres-capres tersebut, diantaranya melalui seminar, diskusi dan halal bi halal.

"Senin (10/11) nanti sekitar pukul 16.00 WIB, Tata KTI kembali mengadakan diskusi pembangunan ekonomi dengan mengambil tempat di Mercantile Gedung WTC, Jalan Sudirman Jakarta,'' kata salah seorang penggagas Tata KTI, Hatta Taliwang di Jakarta, Jumat (7/11).

Dijelaskan, diskusi yang bertemakan "Kawasan Timur Cari Presiden Baru 2009, Realisasi Investasi di KTI perlu Regulasi Khusus" akan menghadirkan narasumber Sultan Hamengkubuwono X, Rizal Ramli, Fadel Muhammad dan Iskandar A.N.

Acara yang dimoderatori oleh La Ode Ida ini diharapkan melahirkan gagasan baru bagi pengembangan KTI ke depan
"Diharapkan kepada capres yang diusung oleh Tata KTI dapat memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan KTI,'' pungkas Hatta.(sid/jpnn)

BACA JUGA: Bulyan Minta Fee Rp2 Miliar

BACA JUGA: Katon-Nugie Donasi RBT untuk Konservasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejakgung Tahan Dirjen AHU Depkumham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler