Tata Metal Lestari Dukung Industri Ramah Lingkungan

Selasa, 27 April 2021 – 15:23 WIB
Ilustrasi baja ringan. Foto: dok. Tatalogam

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sektor industri manufaktur melakukan transformasi ke arah pembangunan berkelanjutan.

Salah satu langkahnya melalui pelaksanaan konsep industri hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang eifisien, dapat diguna ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.

BACA JUGA: Anti-dumping Ciptakan Pasar Sehat di Industri Baja Nasional

General Manager PT Tata Metal Lestari Lian Hoa mengatakan, upaya pemerintah ke arah pembangunan berkelanjutan merupakan langkah yang patut didukung semua pihak.

Menurutnya, lingkup pembangunan industri hijau meliputi standarisasi industri hijau dan pemberian fasilitas untuk industri hijau.

BACA JUGA: Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional di Tengah Pandemi

"Pemenuhan terhadap standar tersebut oleh perusahaan dibuktikan dengan diterbitkannya sertifikat industri hijau atau Green Label (GL) yang sertifikasinya dilakukan melalui suatu rangkaian proses pemeriksaan dan pengujian oleh Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) yang terakreditasi," kata Lian Hoa dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4).

Lian menceritakan, sebelum Nexalume mendapat sertifikat Green Label level Gold, PT Tata Metal Lestari juga menjalani proses pemeriksaan dan pengujian yang dilaksanakan oleh auditor industri hijau dari Green Label Indonesia yang telah mengantungi sertifikasi kompetensi auditor industri hijau.

BACA JUGA: Besi Scrap Kurangi Ketergantungan Industri Baja Terhadap Bahan Baku Impor

"Jadi, semuanya diaudit mulai dari teknologi, pekerja, bahan baku, sampai limbahnya," ujar Lian.

Untuk bahan baku, lanjut Lian, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan Rio Tinto yang mensupply material aluminium yang sustainable tentunya.

"Jadi, dicek semua sesuai baku standar dalam parameter penerapan kriteria ramah lingkungan yang ada dicek list auditing di Green Label Indonesia," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa Rio Tinto memilih PT Tata Metal Lestari dan diberikan Label Responsible Aluminium sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap industri yang berkesinambungan.

Lian melanjutkan, dengan sertifikat Green Label ini, maka tercipta produk lokal yang berkelanjutan menurut lingkungan kondisi Indonesia (Go environment).

"Produk yang sudah memiliki green label sertifikat di Indonesia juga diakui di luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan telah diekspornya Nexalume ke berbagai dunia," katanya.

PT Tata Metal Lestari merupakan produsen baja lapis Zinc Aluminium dengan merek dagang Nexalume. Corporate Colour dari Logo Perusahaan pun terinspirasi dari warna Biru yang mewakili Langit dan warna Hijau yang melambangkan Bumi. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler