Tatang Tak Masuk Kerja, Sariman dan Sulton Dibuat Kaget

Minggu, 06 September 2020 – 00:08 WIB
Tubuh korban saat akan dievakuasi petugas IKFM RS dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang, Kamis (3/9). Foto: Radar Banten

jpnn.com, SERANG - Karyawan PT Kerta Mulya Saripakan (KMS) bernama Tatang (46), ditemukan tewas di mess karyawan, Kamis (3/9).

Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian buruh asal Desa Dago, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu.

BACA JUGA: Tanpa Alasan yang Jelas, UW Tusuk Ayah dan Anak, Jleb, Tewas

Korban kali pertama ditemukan oleh Sariman sekira pukul 11.00 WIB. Sariman diminta oleh HRD PT KMS bernama Elis Mulyawati mencari rekan kerjanya itu. Sebab, korban tidak terlihat masuk kerja.

Didampingi Sulton, Sariman mengecek mess korban yang berada di Kampung Nambo, Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

BACA JUGA: Suami Bawa Istri ke Rumah Sakit Usai Babak Belur Dianiaya, tetapi sudah Terlambat

Sariman pun mengetuk pintu mess dan memanggil-manggil nama korban. Tetapi, tidak ada jawaban korban dari balik pintu.

Sariman mengambil inisiatif untuk mengintip ke dalam mess melalui celah pintu bagian atas. Sosok korban terlihat telah terbujur kaku dengan muka pucat.

BACA JUGA: Pesta Gay di Apartemen Kuningan, Kok Pengelola Enggak Tahu? Begini Kata Polisi

Sariman dan Sulton memutuskan mendobrak pintu mess untuk memastikan keadaan korban.

Usai pintu terbuka, kondisi korban diketahui sudah tak bernyawa. Kedua rekan kerja korban bergegas melaporkannya kepada pimpinan perusahaan.

Perwakilan PT KMS melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Ciruas. Tak lama, polisi bersama petugas Instalasi Kedokteran Forensik Medikolegal (IKFM) RS dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang mendatangi lokasi kejadian.

Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) petugas IKFM RS dr Dradjat Prawiranegara mengevakuasi tubuh korban.

Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mariyono mengungkapkan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan fisik pada tubuh korban.

“Untuk mengungkap penyebab kematiannya perlu dilakukan proses autopsi, namun pihak keluarga korban menolak. Pihak keluarganya sudah membuat surat pernyataan (menolak autopsi-red),” kata Mariyono.

Mariyono juga memastikan korban tewas bukan lantaran terpapar Covid-19. Hasil swab test korban dinyatakan negatif.

“Sudah dites swab hasilnya sudah keluar dan negatif,” tutur alumnus Akpol 2001 tersebut. (mg05/nda/radarbanten)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler