jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah mengkaji kembali kerjasama jual beli minyak mentah antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan asal Angola, Sonangol EP.
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan mengatakan, DPR yang memiliki fungsi pengawasan bisa saja menganulir keputusan pemerintah jika ada kesepakatan yang dicurigai dan tidak berjalan semestinya.
BACA JUGA: PPATK Laporkan 10 Transaksi Besar Mencurigakan
"Oh bisa, karena kan fungsi pengawasan itu tidak ada batasannya," kata Taufik di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12).
Dia mengatakan, sepanjang ditemukan indikasi-indikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan maka itu bisa dieksekusi.
BACA JUGA: Oknum TNI AL Tinggalkan Gedung KPK dengan Naik Taksi
Karenanya, Taufik berharap adanya kerjasama pemerintah dan DPR untuk persoalan ini.
"Ini pentingnya kami mengharapkan semua keputusan-keputusan yang sangat penting terkait kebijakan finansial, kebijakan fiskal atau hal apapun untuk menunggu DPR," kata politikus Partai Amanat Nasional ini.
BACA JUGA: Munas Golkar Putuskan Tolak Perppu Pilkada
Seperti diketahui, kerjasama Pertamina dan Sonangol yang awalnya disebut akan memberi harga lebih rendah 15 persen dari harga pasar minyak dunia, belakangan tidak terwujud.
Senangol Asia per tanggal 20 November 2014 dalam menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai 'Counter To The Proposed Contractual Volume 2015', mengungkapkan bahwa Sonangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon 15 dolar dari setiap barel yang dibeli Pertamina tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke normal-market price.
Meski sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan kalau pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan Sonangol karena harga dari Sonangol lebih murah 15 dolar per barel, sehingga ada penghematan hingga 25 persen untuk impor crude oil.
Surya Paloh sebagai perantara utama kerjasama Sonangol melalu pengusaha China Sam Pa, begitu juga Rini Soemarno dan statement Sudirman Said menyatakan harga impor minyak mentah dari Sonangol lebih murah USD15/bbl dari market price dan penghematan hingga 25 persen untuk impor crude oil. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Jebloskan Dua Pejabat PT Pos ke Rutan Salemba
Redaktur : Tim Redaksi