Taufiq Kiemas Minta Megawati Ikhlas

Dorong Kader PDIP Masuk Pemerintahan SBY

Kamis, 10 Februari 2011 – 16:56 WIB

JAKARTA - Keinginan PDI Perjuangan untuk menempatkan kadernya di kabinet SBY-Boediono semakin menjadi-jadiMegawati Soekarnoputri pun sebagai Ketua Umum PDIP diminta legowo jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminang kader PDIP untuk duduk di kursi menteri.

Ketua Dewan pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP, Taufiq Kiemas, menyatakan, jika Presiden SBY meminta kader PDIP masuk kabinet maka DPP PDIP tak bisa mengalanginya

BACA JUGA: KPK Didesak Periksa TK

Menurutnya, hal penting yang harus dipahami bahwa reshuffle kabinet semata-mata untuk kepentingan negara.

"Soal reshuffle, kadang-kadang orang lupa bahwa saat keadaan genting dan negara butuh orang partai, ya utamakan kepentingan negara
Jadi tidak masalah kalau presiden mempercayakannya ke kader PDIP," kata Taufiq kepada wartawan di gedung MPR/DPR RI, Kamis (10/2).

Meski demikian ia mengingatkan kader PDIP agar jangan sampai ada yang meminta-minta jatah kursi menteri

BACA JUGA: Golkar Ajukan Penangguhan ke KPK

"Asal jangan melamar," tandasnya.

Bagaimana jika DPP PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak memperbolehkan kadernya masuk kabinet" Taufiq mengatakan, jika ada kader PDIP yang diminta SBY untuk masuk kabinet, nantinya bisa memberi penjelasan ke DPP.

"Kan konteksnya negara yang membutuhkan
Saya yang dipanggil, presiden bukan melamar

BACA JUGA: KAHMI Ingatkan Jangan Mudah Terprovokasi

Jadi Ibu (Megawati) mohon mengertiSaya kira untuk urusan begitu Ibu Mega harus terima," tandasnya.

Taufiq yang juga Ketua MPR RI itu pun menyebut nama-nama kader PDIP yang mumpuni dan layak masuk kabinet seperti Hendrawan Supratikno dan Arif Budimanta"Mbak Puan (Puan Maharani) juga," sebutnya.

Taufiq juga menyebut nama-nama profesional yang dikenal dekat dengan PDIP dan layak dimasukkan ke kabinet seperti Imam Sugema atau dosen Fakultas ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Adiningsih"Sri Adiningsih juga sudah membantu Pak BoedionoJadi kita punya banyak kader yg bisa dipakaiTerserah user ajaKalau negara minta, kita harus tinggalkan partai," tandasnya.

Ditegaskan pula, masuknya kader PDIP ke kabinet tidak otomatis menempatkan partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu menjadi anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) Parpol KoalisiAlasannya, kabinet berbeda dengan Setgab.

"Kalau ditawari jadi menteri, okeTapi Setgab kan beda dengan kabinetJadi bukan berarti di kabinet PDIP termasuk dalam koalisi atau SetgabGak bisa dong, kita kan masuk secara profesional, karena negara minta," imbuhnya.

Ditanya soal sikap kritis PDIP akan berkurang lantaran ada kadernya di kabinet, Taufiq menepis anggapan ituSebab, punya kader di kabinet tidak akan mengikat PDIP.

"PDIP kan tetap kritis meski ada menterinya di kabinet jugaKan kita masuk hanya untuk kepentingan negaraPresiden minta, negara butuhBukan untuk koalisi," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjiptardjo Dilarang Hadiri Panja Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler