JAKARTA - Ketua MPR RI Taufiq Kiemas menilai keberadaan Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Partai Politik (Parpol) pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah menyalahi konstitusi
"Konstitusi menegaskan demokrasi kita bersandarkan pada sistem demokrasi check and balance di antara eksekutif, yudikatif dan legislatif
BACA JUGA: Tuding Ada Penggelembungan Suara
Tapi di luar itu ada Setgab yang jadi pressure groupTaufiq yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan itu menuding kehadiran Setgab telah membunuh suara-suara minoritas yang penuh dengan kebhinekaan
BACA JUGA: Nafsu Politik Berebut Supporter Fanatik
Atas dasar prinsip check and balance dan kebhinekaan itu pula, katanya, maka PDI Perjuangan tidak ikut latah bergabung dengan Koalisi Parpol pendukung SBY itu.Kehadiran Setgab, lanjut Taufiq, juga mendorong munculnya kelompok kawan dan lawan
Bahkan Taufiq menuding Setgab punya andil besar terhadap sakitnya demokrasi di Indonesia saat ini
BACA JUGA: Golkar Dituding Manfaatkan Timnas
"Bagaimana demokrasi kita mau sembuh, sementara bibit penyakitnya masih tetap dipelihara," ulasnyaDitanya soal tawaran agar PDI Perjuangan bergabung ke Setgab dengan imbalan kursi mmenteri, Taufiq tak menampik soal ituTapi PDI Perjuangan tetap menolak tawaran itu karena telah mengarah kepada praktek politik transaksional"Ya, jelas kita tidak mau," ungkap Taufiq Kiemas.
Namun soal posisi terkini PDI-P dalam panggung politik nasional, Taufiq menegaskan bahwa partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tetap konsisten mendukung pemerintahan sepanjang sejalan dengan konstitusiSiapapun presidennya, lanjut suami Megawati itu, maka akan didukung PDIP"Sebaliknya, siapapun penguasa yang tidak konsisten melaksanakan konstitusi pasti akan kita kritisi," tandasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Tak Berniat Klaim Para Kiai
Redaktur : Tim Redaksi