PALEMBANG – Senjata yang digunakan pelajar saat tawuran sudah sangat mengkhawatirkanBuktinya, anak-anak yang berseragam putih abu-abut itu tak hanya kedapatan membawa rantai, pipa besi, obeng, dan gesper, tapi juga menggunakan buah bom molotov dan parang.
Barang bukti (BB) itu disita aparat Polsekta Kemuning, saat menggagalkan aksi tawuran di Jl Jenderal Sudirman, dekat halte di samping SMAN 3 Palembang, Sabtu (26/3) sekitar pukul 12.00 WIB
BACA JUGA: Dua Bulan Gaji Honorer Belum Dibayar
Delapan pelajar yang terdiri dari empat SMK dan SMA berbeda, turut digelandang ke Mapolsekta Kemuning.Masing-masing berinisial KAD (16), pelajar kelas I SMK swasta; dan Evn (17), kelas III SMA swasta; Rdw (15), kelas I SMK swasta jurusan Elektro; MA (16), kelas I SMK swasta; MA (17), kelas I SMK swasta jurusan Elektro; Nov (16) kelas I SMK swasta jurusan Otomotif; Den (16), kelas I SMK swasta jurusan IKJ; dan MZ (17), kelas II SMK Negeri jurusan Otomotif.
Saat disergap petugas Unit Patroli Sabhara Polsekta Kemuning, gerombolan pelajar yang sudah bersiap tawuran kabur ke arah kampus IAIN Raden, Jl Prof KH Zainal Abidin Fikry
BACA JUGA: Kerja Polda Kepri Belum Menggembirakan
Alhsil, delapan orang pelajar berhasil ditangkapDari sekitar lokasi penangkapan, polisi menemukan empat botol bom molotov berikut korek api gas, sebilah parang, dua pipa besi, gesper, rantai, obeng, dan lem aibon
BACA JUGA: Jarak Pandang Nelayan Terganggu
"Bom molotov samo parang dan rante itu, bukan punyo kami, PakPunyo pelajar lain yang kabur, mereka memang lagi nunggu budak SMK Negeri," tukas para pelajar yang ditangkap ituKapolsekta Kemuning AKP Bakhtiar, didampingi Kanit Reskrim Aiptu Aswandi, mengatakan BB peralatan tawuran itu disita pihaknya"Sangat mengkhawatirkan, parang dan bom molotov itu bisa dipakai membunuhPelajar yang diamankan, kita data dan panggil orang tua atau keluarganya, untuk membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi lagi perbuatannya," katanya(12/mg39)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Desa Terendam Banjir
Redaktur : Tim Redaksi