TDL Naik Bukan Karena Pemerintah Neolib

Sabtu, 10 April 2010 – 11:26 WIB

BANDUNG - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tidak perlu diperdebatkanNamun Hatta justru khawatir akan munculnya pemahaman masyarakat yang salah terkait rencana kenaikan TDL oleh pemerintah.
      
Berbicara dalam workshop yang digelar Forum Wartawan Keuangan dan Moneter (Forkem), Sabtu (10/4) di Hotel Savoy Homann, Bandung, Hatta mengatakan, andaikan pemerintah nanti akhirnya menaikkan TDL, maka salah besar jika sampai sampai ada anggapan pemerintah menganut paham neoliberal atau lebih memihak pada kepentingan pasar.
      
"Salah besar kalau ada yang bilang pemerintah neolib

BACA JUGA: Menkeu se-ASEAN Kompak Cegah Krisis

Malah tidak ada hubungannya
Justru pemerintah ingin subsidi tepat sasaran dan bukan dinikmati oleh mereka yang mampu

BACA JUGA: Mustafa Ingin Tagihan Pajak BUMN Diperkecil

Pemerintah juga bukan menghilangkan subsidi, tapi meletakkan subsidi pada porsi yang benar untuk rakyat,'' tegas Hatta.
      
Dikatakan Hatta, subsidi untuk energi listrik selama ini dibiayai APBN sekitar Rp 54 triliun setiap tahunnya
Dari jumlah tersebut, hampir 52 persen subsidi tersebut, justru dinikmati oleh pengguna energi berskala besar

BACA JUGA: DBH Naik Rp4,5 Triliun

Artinya, tujuan subsidi untuk masyarakat kurang mampu tidak tepat sasarn.
      
"Inilah yang sedang kita coba benahiKita sudah buat roadmap-nyaSaya khawatir dengan istilah dan statment yang tidak benar, misalnya TDL dihapusItu justru jadi statement politikPadahal pemerintah hanya ingin meletakkan subsidi yang tepat, karena subsidi yang berlebihan akan mendistorsi pasar," kata Hatta.
      
Hatta menambahkan, pemerintah terus mencari pola keseimbangan dan subsidi yang tepat sasaran dalam bentuk roadmap yang jelas untuk 3-5 tahun kedepan.  Hatta pun mengatakan, sampai 2014, listrik untuk pengguna biasa (450 watt) tetap akan disubsidi.
      
"Semuanya sedang kita susun dan tercermin dalam APBN kitaInilah yang akan kita bicarakan dengan dewan, karena melihat kondisi sekarang kita memang harus memikirkan roadmap yang tepatKita hanya ingin porsi subsidi itu benar-benar diterima oleh yang berhak," tegasnya.
      
Untuk program stabilitas harga, pemerintah di tahun 2010 ini mengucurkan subsidi listrik hampir Rp 157,8 triliun lewat APBNJumlah itu masih akan meningkat menjadi Rp 199,3 triliun dalam APBN-P 2010Kenaikan subsidi ini karena pemerintah masih menunda kenaikan TDL dan masih mempertahankan harga BBM.
      
Dalam APBN-P 2010, untuk subsidi listrik pemerintah mengucurkan anggaran Rp54,5 triliunSedangkan untuk BBM, subsidi pemerintah mencapai Rp 89,3 triliun"Kita akan terus melindungi kepentingan bagi rakyat kecilJangan sampai subsidi yang diberikan ini, justru dinikmati kalangan berada," kata Hatta.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan Tax Ratio Dibahas Lagi


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler