jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri menyebut peran ulama sangat vital di Indonesia. Ulama selain membidani lahirnya Pancasila juga ikut berjuang mempertahankan ideologi bangsa itu dari rongrongan penjajah dan paham lain seperti PKI.
Hal itu dikatakan Salim Segaf saat Bidang Pembinaan Pembangunan Keumatan dan Dakwah PKS menggelar diskusi virtual berjudul Peran Ulama Dalam Membela dan Mempertahankan Pancasila, Jumat (8/10) malam.
BACA JUGA: HNW Sebut Jasa Ulama Bagi Bangsa Ini Sangat Besar
“Para ulama kita tidak hanya membidani lahirnya Pancasila. Sejarah telah mencatat bahwa para ulama berada pada garda terdepan saat mempertahankan Pancasila,” tutur Salim dalam keterangan persnya, Sabtu (9/10).
Salim Segaf menyinggung Resolusi Jihad tertanggal 22 Oktober 1945 yang dikeluarkan KH. Hasyim Asy’ari demi memperkuat narasi vitalnya peran ulama bagi Indonesia.
BACA JUGA: Oh Ternyata Massa Prabowo-Sandi dan Pemilih PKS Paling Banyak Percaya Isu Kebangkitan PKI
Resolusi itu yang kemudian membangkitkan semangat para pemuda di seluruh Indonesia, sehingga terjadi peritiwa pertempuran 10 November di Surabaya.
Wakil Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional itu juga mengatakan tidak hanya dalam membela ideologi Pancasila, para ulama juga berada di garda terdepan dalam melawan paham komunisme yang sempat tumbuh subur di Indonesia.
BACA JUGA: Survei SMRC: Isu Kebangkitan PKI Banyak Dipercayai Warga Minang
“Sejarah juga mencatat, bahwa para Ulama berada di garis terdepan saat ada upaya kudeta yang dilakukan oleh PKI. Para ulama tampil terdepan melawan upaya penggantian Pancasila menjadi komunisme saat itu,” kata Salim Segaf.
Dari situ, kata mantan Menteri Sosial RI itu, tidak tepat jika ada anggapan kaum muslimin keberatan dengan keberadaan Pancasila di Indonesia.
"Sangat tidak tepat jika kemudian umat Islam dianggap tidak sependapat dengan keberadaan Pancasila, atau bahwa dikatakan melawan Pancasila,” ujar dia.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Rahman KH. Syukron Makmun menyebut peran ulama dalam mengusir kolonial dari Tanah Air sudah dimulai ratusan tahun sebelum ada gerakan nasional.
Perjuangan umat dan ulama juga istikamah termasuk dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Anda silakan survei di Taman Makam Pahlawan di setiap kabupaten/kota. Silakan sensus siapa yang paling banyak berbaring di situ. Itu tanda bukti kontibusi ulama dan umat Islam terhadap NKRI," ungkap Kiai Syukran.
Sejawaan Ahmad Mansur Suryanegara meminta agar penguasa tidak melupakan ulama dalam perannya bagi NKRI.
Pria bergelar profesor itu menyebut di depan Monas ada patung Pangeran Diponegoro yang menghadap istana.
Hal itu menjadi simbol pengingat jika penguasa di istana tidak boleh melupakan ulama dalam perjuangan nasional.
"Dari situ saja kita mengerti ulama sebagai garda terdepan mennjaga Indonesia, disimbolkan menjaga monumen nasional. Istana harus paham ini," ungkap Ahmad Mansur. (ast/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan