Tegaskan Muhammadiyah Tak Pernah Lupakan Kasus Century

Din Minta Boediono Mau Bicara Terbuka

Jumat, 31 Januari 2014 – 16:31 WIB
Tim Pengawas (Timwas) kasus Bank Century DPR ketika menemui Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (31/1). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin hari ini menerima rombongan Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR di kantor PP Muhammadiyah. Kunjungan ini merupakan bagian dari road show Timwas Century dan  Tim-9 sebagai penggagas hak angket kasus bank yang kini berganti nama jadi Mutiara itu.

Di hadapan Timwas, Din mengatakan bahwa dirinya meyakini adanya kejahatan luar biasa dalam pengucuran dana bailout untuk Bank Century yang totalnya mencapai Rp 6,7 triliun itu. "Bahwa skandal Century ini kejahatan luar biasa karena maha skandal, ini penjarahan uang rakyat yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Muhammadiyah tidak penah lupa, bahkan mendorong mengusut kasus ini hingga ujung dunia," kata Din.

BACA JUGA: Rachel Maryam Sebut Gita Memang Pantas Mundur

Lebih lanjut Din mengatakan, Muhammadiyah beberapa kali mengadakan diskusi tentang kasus century dan pemberantasan korupsi secara umum. Bahkan, sebulan lalu Muhammadiyah juga kembali menggelar diskusi kasus-kasus korupsi.

"Sebulan lalu pengajian bulanan mengangkat tema ini secara khusus. Kami undang KPK tidak ada yang datang, DPR ada Fahri (Fahri Hamzah), Yani (Ahmad Yani), dan ada pakar dari UGM," tutur Din kepada Timwas Century.

BACA JUGA: Dianggap Pencitraan, Mundurnya Gita Bukan Hal Istimewa

Din juga mengatakan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menuntaskan kasus Century. Karenanya, jangan sampai ada pihak-pihak yang berupaya mengaburkan dan membuat bangsa ini lupa. "Kalau tidak tuntas dalam pemerintahan sekarang, akan menjadi dosa warisan yang terus ditagih rakyat," jelasnya lagi.

Ditambahkan, dirinya sangat gembira ketika mengetahui KPK berani memeriksa Wapres Boediono dalam kapasitasnya sebagai mantan Gubernur BI. Meskipun pemeriksaan itu dilakukan di Istana Wapres, kata Din, setidaknya upaya tersebut merupakan langkah maju penegakan hukum oleh KPK.

BACA JUGA: Harapkan Anggoro Buka Testimoni Antasari soal Mafia di KPK

Din pun berharap Boediono mau memenuhi panggilan Timwas Century DPR. "Lewat kesempatan ini, sebaiknya Boediono tampil sebagai negarawan, khusnul khotimah menjelaskan sejelas-jelasnya, dan pada pihak-pihak tidak usah menghalang-halangi dengan argumen apapun, karena ini proses hukum yang sudah sewajarnya berlangsung. Janganlah skandal ini tertutup atau ditutup-tutupi," tuntasnya.

Sementara itu anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo mengatakan, mereka ke kantor PP Muhammadiyah memang untuk meminta dukungan dari organisasi keagamaan yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu. Bambang mengatakan, empat tahun lalu Tim 9 juga datang meminta dukungan Muhammadiyah dalam rangka mengegolkan pembentukan panitia angket kasus Centuri.

"Karena itulah Timwas kembali datang meminta dukungan kedua kalinya dan disambut baik PP Muhammadiyah," kata Bambang.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gantikan Gita, Wamendag Bayu Tunggu Perintah SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler