Teguhkan Komitmen Kepada NKRI, Fatayat NU Gelar Konsolidasi dan Pengkaderan

Selasa, 20 Desember 2016 – 15:42 WIB
Ketum PB NU Kiai Said Aqil Siraj

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama KH Said Aqil Siradj menghadiri acara konsolidasi dan pengkaderan di lingkungan fatayat NU. Dalam pernyataannya, Said menegaskan soal konsep Islam Nusantara yang memegang teguh sistem dakwah Islam tanpa kekerasan.

"Gerakan penyebaran Islam oleh Walisongo melakukan dakwah Islam tanpa kekerasan. Penyebaran didasari dengan pendekatan budaya dan menghormati kerifan lokal Nusantara," kata Said di Hhotel Royal Padjajaran, Bogor, Senin (19/12).

BACA JUGA: JPU Menilai Buku Ahok Berpotensi Picu Perpecahan Anak Bangsa

Hal ini diterjemahkan juga oleh Hadratuss Syeik Hasyim Asy’ari sebagai urgensi dalam mempertahankan NKRI. Hadratuss, berpendapat Hubbul Wathan Minal Iman atau mencintai tanah air adalah sebagian dari pada Iman. Persatuan dan kesatuan NKRI pun wajib dipertahankan oleh ummat Islam dan warga nahdliyyin.

"Tentunya dengan menghormati Pancasila sebagi Qanun Asasi. Sehingga kita mampu berdampingan dengan agama dan suku lain yang sama-sama hidup di Indonesia," terang dia.

BACA JUGA: Picu Jumlah TKA Ilegal Meningkat, Bebas Visa Minta Dievaluasi

Untuk mengawal hal tersebut, maka Fatayat NU berkomitmen mengambil peran sebagai agen perubahan yaitu pertama pengawasan sosial. Di dalamnya diharapkan Fatayat NU mampu meluruskan tindakan-tindakan yang menyimpang dan memelihara keseimbangan (tawassuth).

"Kedua kita melakukan rekayasa sosial yakni mengarahkan perubahan keadaan hukum yang esuai dengan perkembangan budaya dan adat istiadat masyarakat (al’aadah muhakkamah)," ujar Said.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Publikasi MPR, Minta Masukan Praktisi Media

Said menjabarkan, salah satu prinsip pokok yang di pegang oleh NU adalah Tawasut yang dapat dimaknai sebagai moderat. Sehingga di harapkan jama’ah Nahdlatul Ulama dapat hadir ditengah masyarakat dan berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menegaskan prinsip tentang “hubull wathan minal Iman” artinya mencintai tanah air itu sebagian dari Iman," tegas dia.

Pernyataan said menyusul dalam rangka meneguhkan komitmen untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Fatayat NU pun mengadakan konsolidasi dan pengkaderan, guna memperkuat pentingnya menjaga NKRI.

Sebagai catatan, Indonesia sebagaimana hasil muktamar NU 1935 di Banjarmasin adalah dikatagorikan sebagai dar Al-Islam dimana terdapat masyarakat muslim sebagai mayoritas yang hidup dinegara Indonesia yang tidak menganut Syari’at Islam sebagai Qonun Asasi.

Dengan adanya Negara maka Negara berkewajiban melindungi kebebasan beragama dan melaksanakan kepercayaan yang dipeluk muslim Indonesia.

"Namun, dengan disebutnya Indonesia sebagai dar al-Islam dimana Islam dilindungi Negara, maka disitu pula hidup agama lain, yang juga wajib dilindungi oleh Negara," tandas Said. 

Kegiatan yang dihadiri oleh Said ini dilakukan sebagai ajang kaderisasi. Acara ini dilakukan pada tanggal 18-20 Desember 2016 dengan pemateri Ibu Nyai Mafudhloh, Maria Ulfah Anshor dan yang menjadi fasilitator dalam pengkaderi ini adalah salah satu aktifis muda NU Zaini Rahman. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Dinobatkan Jadi Man of The Year 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler