jpnn.com - BENGKULU - Taufik, 18, warga Jalan cendana RT 2 RW 1, Kelurahan Sawah Lebar Baru, babak belur dikeroyok teman-temannya sendiri, lantaran menegur salah seorang temannya Am, 21, warga Jalan Jambu Tiga Kelurahan Sawah Lebar, yang mabuk tuak di kawasan stadion, Kamis (9/7) sekitar pukul 23.00 WIB.
Seperti dikutip dari RB (Grup JPNN), kemarin (10/7), saat itu ia bersama salah seorang temannya, Irawan, pergi ke stadion dan bertemu dengan Am, yang sedang mabuk tuak. Korban kemudian ikut berkumpul bersama rombongan Am.
BACA JUGA: Waduh... WN Malaysia Ini Buka Usaha Massage, Eh Tak Tahunya Ada Plus-Plusnya
Kemudian Irawan pulang duluan, sedangkan korban masih nongkrong bersama Am. Karena ada perkataan dan gurauan Am yang menyinggung perasaan korban, korban lalu membalas dengan ledekan.
"Dia (Am, red) mabuk reseh. Aku bilang kalau minum jangan reseh. Lalu dia marah dan menjawab kalau dirinya sudah lama minum tuak, sejak aku masih minum susu waktu bayi. Aku tersinggung, dia langsung maju dan memukul aku. Jadinya berkelahi. Aku lihat ada temannya yang ikut membantu dan memukul aku. Tidak tahu siapa saja yang ikut memukul aku karena kondisi saat itu gelap," cerita korban.
BACA JUGA: Sudah Ada 26 Kasus Perceraian selama Ramadan
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek di telinga kiri, bibir pecah, wajah memar dan lecet di bagian tangan kiri dan kanan. Namun kejadian tersebut tidak sampai dilaporkan korban ke polisi.
Terpisah, Kapolres Bengkulu, AKBP. Ardian Indra Nurinta, S.IK melalui Kabag Ops, Kompol. Ruri Roberto mengimbau masyarakat khususnya remaja dan pemuda, agar tidak menjadikan lokasi stadion sebagai lokasi mabuk-mabukan.
BACA JUGA: Arus Mudik Diperkirakan Menumpuk di Pantura
"Kami sudah rutin melakukan razia, termasuk di kawasan stadion itu. Memang lokasi stadion adalah lokasi yang rawan kriminal. Kami imbau masyarakat agar tidak mabuk-mabukan di sana," pesan Kabag Ops.(tew/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Pakai Narkoba, Begini Nasib Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi