jpnn.com, BATAM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam membagikan sebanyak lima ribu bibit cabe kepada warga yang tinggal di Perumahan Pondok Pratiwi, Sekupang, Batam, Kepri, Jumat (4/8).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kota Batam, Mardanis mengatakan cabe merupakan salah satu penyumbang inflasi di Batam, beberapa waktu lalu bahkan pasokan cabe mengalami kendala sehingga harganya menjadi mahal.
BACA JUGA: Dapat Proyek, McDermott Rekrut Kembali 1.200 Karyawan
Pemberian cabe ini merupakan program dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang merupakan konsep pemanfaatan lingkungan rumah sebagai sumber pangan.
Setiap harinya konsumsi cabai di Batam mencapai 10 ton perharinya, dan hanya dua persen yang dihasilkan petani Batam, sedangkan yang lainnya didatangkan dari daerah lain.
BACA JUGA: Kondisi Bayi Tanpa Lubang Anus Ini Makin Memburuk, Butuh Uluran Tangan Anda...
Untuk itu, melalui KRPL ini pihaknya mengedukasi warga untuk menghasilkan cabai, meskipun jumlahnya tidak banyak tapi setidaknya ini bisa membantu.
"Untuk tahap awal kita pilih perumahan ini sebagai proyek percontohan, satu rumah diberikan lima batang pohon cabe berusia 1.5 bulan, totalnya ada lima ribu yang kita berikan," kata Mardanis.
BACA JUGA: Lihat Nih Tiga Begal Ditembak Polisi, Wajahnya Tak Sangar Lagi
Sebelumnya pemberian bibit cabai juga dilakukan di Perumahan Batamcenter, dan Batuaji dengan total keseluruhan mencapai 26 ribu bibit cabai.
Selain memberikan bibit cabai, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada warga mengenai cara menyemai, menanam, hingga merawat cabai.
Jika Perumahan ini berhasil membudidayakan cabai, pihaknya menyiapkan program lanjutan dengan jenis tanaman yang berbeda seperti bawang merah, tomat, dan tanaman lainnya.
"Tahun depan kita sudah ajukan sedikitnya 40 ribu bibit tanaman, dan itu beragam, mereka kita minta untuk membentuk kelompok dulu sebelum diberikan bantuan bibit nantinya," sebutnya.
Dia berharap dari program ini, keluarga bisa menyediakan sumber pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah, meringankan biaya kebutuhan, dan menumbuhkan produktifitas warga.
"Ini salah satu alternatiflah, hasilnya mungkin tidak seberapa tapi setidaknya warga bisa belajar memanfaatkan lahan pekarangan mereka menjadi sesuatu yang menghasilkan," tutupnya.(cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Sopir Taksi Konvensional Demo Tolak Taksi Online
Redaktur & Reporter : Budi