jpnn.com - SURABAYA – Pemkot Surabaya berencana melaksanakan operasi pasar di Surabaya menjelang Ramadan yang kurang beberapa minggu lagi. Operasi bertujuan menekan harga bahan pokok yang merambat naik.
“Kenaikan harga bahan pokok sering terjadi menjelang Ramadan. Karena itu, pemkot berencana menggelar operasi pasar di tingkat kelurahan. Saya sesegera mungkin mengumpulkan seluruh kepala dinas terkait untuk menggelar rapat yang membahas upaya menekan harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa ini,” tegas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemarin (7/6).
BACA JUGA: Harga Daging Ayam Naik, Sapi Stabil
Risma, sapaan wali kota perempuan pertama Surabaya ini, mengatakan kenaikan harga bahan pokok turut mengakibatkan inflasi naik. Dampaknya, warga Surabaya yang akan menjadi korbannya.
BACA JUGA: Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 2,92 Juta Tabung
“Saya segera mungkin mengumpulkan seluruh kepala dinas terkait untuk menggelar rapat, membahas upaya menekan harga kebutuhan pokok,” ujar dia.
Perempuan kelahiran Kediri itu mengatakan, operasi pasar akan dilakukan pada pasar-pasar di kampung, pasar baru, atau daerah mana saja yang memang perlu dilakukan operasi.
BACA JUGA: BPJS dinilai Berkedok Asuransi
“Kalau bisa minggu ini operasi dilakukan. Kita tidak bisa hitung berapa kali selama Ramadan. Dan nanti untuk operasinya akan dilihat daerah mana saja yang memang perlu,” tegasnya.
Berdasar penelusuran Radar Surabaya (JPNN grup), salah satu faktor yang memicu sembako merangkak naik, lantaran banyaknya warga yang melakukan aksi borong sehingga ketersediaan bahan pokok menjadi terbatas.
Salah satu pembeli di Pasar Wonokromo, Dewi, 27, mengakui jika Ramadan menjadi momen borong-memborong sembako. Karena itu, dia memilih kemarin membeli komoditas sembako yang bisa disimpan agak lama, seperti beras, minyak goreng, gula, dan bawang. Apalagi, saat Ramadan harga sembako akan melonjak tajam.
“Daripada menjelang Ramadan semakin mahal, saya stok saja dari sekarang,” kata dia.
Sementara, salah satu pedagang telur dan daging ayam di Pasar Keputran, Somad, mengakui dagangannya mengalami kenaikan. Telur ayam yang sebelumnya dijual Rp 16 ribu per kilogram kini mencapai Rp18 ribu.(ide/c3/yua)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Minta ASDP jadi Koordinator di Merak
Redaktur : Tim Redaksi