"Kita terus menjaga dan memonitoring tiap bulan APBN kita
BACA JUGA: BCA Finance Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
Meski pendapatan dari produksi gas cukup besar, namun beban pendidikan menjadikan peluang defisit juga besar," kata Agus menjawab wartawan, Kamis (19/5).Meski harga minyak dunia tinggi dan Indonesia sebagai negara produsen minyak, namun ketergantungan pada minyak impor juga masih besar
"Sudah lewat masanya energi murah seperti beberapa dekade lalu
BACA JUGA: Dekati Nasabah, Luncurkan Mobile Branch
Kenaikan harga minyak ini akan sulit turun, dan ini global," tambah Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Bambang Brodjonegoro.Sementara, Wamenkeu Anny Ratnawati mengatakan, terus turunnya lifting minyak, sejak awal memang dikhawatirkan pemerintah
BACA JUGA: Konsorsium Siap Realisasikan E-KTP
"Kami minta teman-teman di BP Migas dan ESDM untuk memantau rutin setiap mingguKalaupun tidak tercapai, paling tidak mendekati saja sudah lumayanSehingga resiko fiskal tidak begitu besar," kata Anny.Dengan kondisi yang ada ini, kata Anny, Kemenkeu dan jajarannya sudah membuat beberapa skenario untuk menyelamatkan kekuatan APBN yang akan dibicarakan dengan DPR RISementara Menkeu memastikan, kalaupun terpaksa terjadi revisi pada APBN, tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini"Mungkin kita akan lakukan pada awal semester II 2011," katanya(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sido Muncul Gelontorkan Rp 10 M
Redaktur : Tim Redaksi