Teknisi Hercules TNI AU Belajar Mbengkel di AS

Minggu, 25 Juli 2010 – 12:04 WIB

JAKARTA - Kehadiran Menteri Pertahanan AS Robert Gates disambut positif kalangan TNISejumlah kerjasama antara dua negara siap dijalankan

BACA JUGA: KPK Keluhkan Rendahnya Tingkat Pelaporan Gratifikasi

Salah satunya kerjasama pemeliharaan pesawat angkut Hercules C-130


"Saat ini satu pesawat sudah di Oklahoma

BACA JUGA: Baru 50 Persen Produk Nasional Bersertifikat Halal

Kita juga akan kirim dua lagi," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samudro pada Jawa Pos di Jakarta, Sabtu ( 24/07). 
    
Pesawat buatan tahun 1981 tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang
Namun hingga kini masih beroperasi aktif untuk kepentingan TNI

BACA JUGA: Ari Muladi Tetap Nyatakan Tidak Ada Rekaman

Rencananya, pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS"Pesawat akan dicek ulang dan diperbaiki kalau ada yang rusak," kata Bambang
    
Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan ASProgram ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS dan dibiayai dengan dana dari AS

Menurut Bambang, sebanyak 10 teknisi Angkatan Udara juga ikut ke Oklahoma"Mereka belajar teknis bengkel disanaIstilahnya upgrading kemampuan teknis," kata mantan Komandan Lanud Iswahyudi Madiun ituSelain pemeliharaan Hercules, sejumlah kerjasama lain juga dijajaki antara TNI AU dan AS"Secara umum kita sambut baik," katanya
    
Pengamat militer dan keamanan Alman Helvas Ali menilai selama ini banyak alutsista TNI yang merupakan produk AS"Selain Hercules ada F-5 , F-16, dan helikopter Bell," katanyaBahkan, dalam beberapa produk rudal seperti Exorcet buatan Perancis didalamnya ada chip buatan AS
    
Menurut Alman, selain kerjasama udara, kerjasama maritim antar dua negara  juga sangat strategis"Implikasinya sangat berpengaruh untuk kestabilan kawasanAS sangat berkepentingan agar kawasan laut stabil, Indonesia juga diuntungkan," katanya

Dia mencontohkan kerjasama maritim di perairan Laut China Selatan"Jalur itu sangat strategis bagi AS untuk arus perdaganganDi sisi Indonesia juga strategis dari sisi kedaulatan," katanya

Peneliti Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu menambahkan, dari sisi latihan bersama juga sangat positif"Misalnya yang baru saja berlangsung antara marinir dengan USMC ( United States Marine Corps)Kita diajari ilmu perang kota yang sangat berguna," katanya

Dari sisi pertahanan modern, perang kota ala AS masih dianggap sebagai ilmu terbaik di kelasnya"Sejak 2005 hubungan antara TNI AL dengan AS sangat baik dari sisi kerjasama tukar menukar personel untuk studi maupun latihan bersama,"kata Alman

Di bagian lain, Ikatan Orang Hilang (Ikohi) akan mengirim surat ke Washington DC"Kami tetap tidak setuju ada pemulihan kerjasama terutama untuk Kopassus," kata koordinator Ikohi Mugiyanto kemarin

Aktivis yang diculik 1998 itu menjelaskan, Selasa nanti (27/05) Ikohi yang beranggotakan keluarga korban kekerasan dan penculikan 98 akan mendatangi Kedutaan Besar AS"Kami akan meminta bapak Dubes agar pemerintah AS membatalkan bantuan untuk Kopassus," katanya.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran BNPP Tahun 2011 Rp 700 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler