BACA JUGA: Pajak Karaoke Naik 75 Persen
Parahnya mesin-mesin pengerjaan PLTU Asam-Asam tersebut semuanya menggunakan bahasa Cina.Mendengar hal itu Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin pun naik pitam dan mengancam akan melaporkan hal ini ke Dirut PLN, Dahlan Iskan.
Bahkan ia mendesak pembangunan PLTU tersebut harus sudah selesai paling lambat akhir Oktober 2011
BACA JUGA: Tiga Korban Bayar Sendiri
Faktanya hingga saat ini PLTU Unit III dan IV tak selesai.“Masa tertunda terus
BACA JUGA: Curi Arus Listrik, Ketua DPRD Langkat Dipolisikan
Jangan-jangan, nanti sampai tahun 2015, bahkan saya sudah tidak jadi gubernur lagi malah tidak selesai-selesaiPembangunan itu pakai uang, tidak bisa seenaknya lahKalau sampai Oktober tak selesai akan dilaporkan ke Dirut PLN,” ungkapnya.Selesainya pembangkit III dan IV PLTU Asam-Asam dengan kapasitas 2 x 65 megawatt tersebut sangat ditunggu-tunggu untuk mengatasi persoalan listrik di KalselApalagi pendanaan pembangunan dua pembangkit listrik baru itu diprediksi bakal memakan dana hingga Rp 1,2 triliun.
“Nanti kalau di Oktober tak selesai juga, akan dibuat kronologis keterlambatan pembangunannya, lengkap dengan foto-fotonyaBiar jelas, bagaimana kondisi sebenarnyaSampai sekarang tidak selesai juga,” cetusnya
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Hukum dan Pemerintahan Hadi Susilo mengungkapkan, para teknisi yang berasal dari Cina tersebut memang kembali ke negara asalnya, karena menyelesaikan proyek di sana. Hal ini menurutnya jelas mengganggu pembangunan PLTU Asam-Asam
“Para teknisi itu kembali ke Cina, jumlah teknisi 50 orangMasalahnya mesin yang digunakan dalam penyelesaian PLTU semuanya berbahasa CinaHal ini lah yang mengakibatkan pembangunan PLTU Asam-Asam terhambat,” urainya.
Hadi Susilo juga menjelaskan bahwa ia juga akan menjalankan instruksi dari Gubernur Kalsel yang meminta agar pembangunan dipantauHingga akhir Oktober harus sudah selesaiIa juga siap jika nantinya mengirim laporan keterlambatan PLTU Asam-Asam tersebut.
“Kita siap mengirimkan laporan ke Dirut PLN, karena keterlambatan pembangunan tersebut,” pungkasnya.
Terpisah Humas PLN Kalsel Teng, Sucahyono saat dikonfirmasi membenarkan kalau para teknisi dari Cina tersebut untuk sementara meninggalkan KalselTetapi tidak pergi ke Cina, melainkan ke daerah lain di Indonesia yang juga sedang membangun pembangkit listrik.
“Mereka tidak pulang ke Cina, akan tetapi ke daerah lain yang juga sedang membangun PLTUDaerah mana saja saya kurang hafalYang jelas kita kan secara nasional sedang kejar target terpenuhinya 10.000 megawatt,” tangkasnya.
Mengenai tuntutan Gubernur Rudy Ariffin agar PLTU bisa selesai Oktober ini, pihaknya masih tetap optimis bisa diselesaikanMaka ia pun meminta agar masyarakat Kalsel bisa berdoa supaya pembangunan selesai Oktober ini“Kita berdoa saja lah, semoga nanti bisa selesai di Oktober,” pungkasnya(mr-116)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Guru Didominasi Honorer
Redaktur : Tim Redaksi