TIGA pasien korban bom bunuh diri di GBIS Kepunton yang sempat dirawat di RS Brayat Minulyo tidak terkover pembiyaan dan pemulihan psikologisnyaSementara satu pasien korban insiden yang sama, yang dirawat di RS Dr Oen Solo masuk ICU setelah menjalani operasi.
Humas RS Brayat Minulyo Yosepha Sri Wijayanti mengungkapkan, tiga pasien yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut hanya mengalami luka ringan
BACA JUGA: Curi Arus Listrik, Ketua DPRD Langkat Dipolisikan
"Seperti lecet-lecet di punggung dan siku tangan," jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.Yosepha mengatakan, tiga pasien tersebut juga tidak perlu menjalani rawat jalan
BACA JUGA: Tenaga Guru Didominasi Honorer
"Mereka bayar sendiriBACA JUGA: Tewas Disengat Puluhan Tawon di Kuburan
Yang sempat datang hanya polisi yang meminta data terkait pasien yang menjadi korban (bom bunuh diri," imbuhnya.Pemulihan psikologis ketiganya juga belum tertanganiPasalnya, tambah Yosepha, pihak rumah sakit tidak meminta mereka menjalani rawat jalan"Kalau ditanya apakah mereka juga mengalami trauma, kami tidak tahuTapi di sini mereka memang hanya dirawat luka fisiknya," kata Yosepha.
Kondisi ini tentu berbeda dengan pernyataan Ketua DPR Marzuki AliSaat menjenguk pasien di RS Dr Oen, Marzuki meminta mereka tidak khawatir atas pembiayaan"Karena negara yang akan menanggungnyaSaya juga meminta pihak rumah sakit tidak segan-segan juga membedakan pelayanan pasienSemua biaya sampai pasien sembuh benar akan dibayar negara," tandasnya.
Terpisah, Direktur Utama RS Dr Oen Solo WHandoko Widjaja mengungkapkan satu pasien yang sempat dirawat di bangsal terpaksa masuk ICU lantaran membutuhkan perawatan intensif pasca operasi kedua
"Pasien itu atas nama RestionoSebelumnya yang bersangkutan telah dioperasi, tapi setelah dicek lagi, ternyata masih ada material yang belum terambilSetelah operasi kedua ini diamasuk ISementara pasien Defiana sudah keluar dari ICU dan pindah ke bangsal," terang Handoko saat mendampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih menjenguk korban bom di rumah sakit tersebut.
Meski demikian, Handoko memastikan kondisi Restiono stabilSementara tiga dari 14 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, kemarin (28/9) sudah diperbolehkan pulangMereka adalah Ferdianta, Belamin Boris dan Noviawati"Karena kondisinya membaik, ketiganya sudah boleh pulangYang dirawat di rumah sakit tinggal 11 orang," ujarnya(rk/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polrestabes Makassar Perketat Pengamanan Gereja
Redaktur : Tim Redaksi