Telan Pil Koplo Sebelum Beraksi, Dua Perampok Ditembak

Jumat, 04 Juli 2014 – 07:52 WIB

jpnn.com - MEDAN -  Dua dari tiga pelaku perampok yang menjarah WAR-net di Jl. Garuda Prumnas Mandala, Medan berhasil diringkus polisi, Kamis (3/7) dini hari. Karena melawan dan berusaha kabur, petugas terpaksa melumpuhkan kaki keduanya dengan timah panas.

Morlan Pandopatan alias Ucok Ulos (38) dan Charles Simanjuntak (33) adalah nama keduanya. Mereka disergap dari kediaman masing-masing di kawasan Pasar III Tambak Rejo, Tanah Garapan, Percut Sei Tuan.

BACA JUGA: Pentolan Anak Punk Menjambret, Kaki Patah

Kedua pria yang masih tetanggaan itu ditangkap tiga hari pasca beraksi. Dari rumah pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa 14 LCD dan genset. Info yang dihimpun Posmetro Medan (Grup JPNN), Morlan dan Charles ditembak karena berusaha kabur saat disuruh polisi menunjukkan rumah pelaku lain bernama Andre Pratama yang masih buron.

Saat ditemui di Polsek Percut Sei Tuan, Morlan dan Charles berdalih merampok atas ajakan Andre. “Adre yang jadi komando kami. Dia yang bawa dan suruh kami merampok,” dalih kedua pelaku.

BACA JUGA: Tiga Pasangan Mesum di Mobil, Digerebek

Perampokan yang bertepatan dengan hari jadi Bhayangkara ke-68 itu mereka lancarkan saat Abdul Halim (24) berniat menutup warnet lantai II milik David (29) yang dijaganya sekira pukul 02.00 WIB.

Tak lama berselang, pelaku menghampiri korban menodongkan pisau ke arah perutnya. Di bawah ancaman bunuh, Abdul langsung dibawa ke lantai II dan diikat menggunakan tali. Mata dan mulutnya juga dilakban.
 
Setelah melumpuhkan penjaga warnet, ketiga pelaku yang datang mengendarai becak langsung menggasak 20 moniotor LCD, 10 mesin CPU, 1 mesin genset, 1 sepeda motor Vega R BK 5180 ABI milik Abdul, uang Rp500 ribu dan 3 unit handphone.

BACA JUGA: Jajaran Polsek Cokok Perampok Sadis

Usai menggasak seisi warnet, para pelaku langsung kabur dan membiarkan warnet dalam keadaan terbuka. Aksi perampokan tersebut baru diketahui oleh rekan korban bernama Roni Tanaka (24), warga Jl. Garuda sekira pukul 06.00 WIB. Kala itu, Roni yang baru selesai sahur terkejut melihat warnet dalam keadaan terbuka. Saat diperiksa, ternyata kondisi lantai I sudah berantakan.
 
Saat itu pula, Roni beranjak ke lantai II dan melihat Abdul dalam keadaan terikat. Pagi itu juga Abdul membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan. Usai menerima laporan, hari itu juga dibantu aparat desa dan warga, polisi melakukan penyelidikan.

Bermodalkan keterangan korban dan saksi-saksi, polisi akhirnya meringkus pelaku.  Charles mengaku nekat merampok karena butuh uang untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke tingkat SMP.

"Aku nyesal bang. Aku dihasut supaya ikut sama si Andre. Aku mau karena lagi butuh uang untuk anakku yang masuk SMP," ujar Charles. Selama ini kedua pelaku mengaku bekerja sebagai petani dan penggarap lahan. Mereka juga mengaku tak ada niat. Tapi mereka mengamini ajakan itu, setelah Andre memberi keduanya pil koplo.

"Sebelum beraksi kami makan pil dulu, dan abis makan pil rasanya semuanya rata, gak ada takutnya kami bang," kenang Charles lagi.
 
Meski ngaku baru sekali merampok, tapi sesuai data polisi, Charles dan Ucok adalah residivis yang ditangkap tahun 2008 lalu atas kasus penjambretan. Bahkan, kedua pelaku diduga sudah 20 kali berhasil menjambret dan 5 kali merampok. Keduanya sempat dibekuk Polsek Medan Area.

Dan setelah bebas tahun 2013 lalu, keduanya kembali beraksi. "Jadi kedua pelaku ini sudah tercatat sebagai seorang residivis. Dulu ditangkap di Medan Area karena meresahkan setelah menjambret dan merampok. Keduanya pernah juga ditembak di paha. Namun mereka tak jera juga," ungkap Kanit Reskrim Polsek Pecut Sei Tuan, AKP Dzulkifli. (mri/deo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Sabu Rp 120 Juta, Dua Oknum Polres Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler