Telanjangi Kakek, Rampok Bawa Kabur Rp 7 juta

Selasa, 06 Juli 2010 – 08:19 WIB
KEMBANG - Aksi perampokan terjadi di Dusun Lumbung, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, Selasa  dini hari tadiKorbannya adalah Serudin, 82, serta anak dan menantunya, Abdul Hafid, 51, dan Suarsih, 47.

Pelaku perampokan yang diperkirakan lebih dari tiga orang itu memasuki kedua rumah para korbannya yang memang berdempetan

BACA JUGA: Kasus Curat Mendominasi Kejahatan

Bahkan, pelaku sempat membekap (menggunakan kain) mulut dan hidung Mbah Serudin saat tidur di kamar depan rumahnya
Namun, Serudin yang masih tampak sehat meski berusia lanjut, langsung terbangun dari tidurnya

BACA JUGA: Pemasuk Kokain Aussie Diburu

Dia berusaha melawan pelaku perampokan itu dengan menendang pelaku
Meski demikian, pelaku dengan mudah melumpuhkan perlawanan kakek renta itu.

Karuan saja, pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 7 juta yang memang ditaruh di saku celana pendek korban

BACA JUGA: Polisi Grebek Warnet Porno

Bahkan, pelaku membawa kabur celana pendek Mbah Serudin yang memang berisi uang jutaan tersebut.

Sedangkan pelaku yang lain, memasuki rumah anak menantu Serudin, yang berdempetanNamun, saat itu anak dan menantu Serudin, tertidur nyenyakSelanjutnya, pelaku mengambil sebuah laptop merek Toshiba dan dua buah ponsel merek Nokia yang ada di kamar suami istri itu.

Menurut Abdul Hafid, salah seorang korban, pelaku terlebih dulu memasuki rumah mertuanyaPelaku yang sepertinya sudah mengenal situasi di dalam rumah korban, langsung menuju kamar depan Mbah Serudin"Bapak saya yang tertidur, tiba-tiba ditutup bagian mulut dan hidungnyaNamun, dia langsung bangun dan memberi perlawanan kepada para perampoknya," katanya.

Rupanya perlawanan ayahnya membuat emosi pelakuAkibatnya, ayahnya yang sudah berumur itu dibekap mulut dan hidungnya dengan kainBahkan pelaku mencekik leher bapak saya," katanyaSelanjutnya, pelaku mencopoti celana pendek Mbah SerudinBahkan, celana dalamnya ikut terbawaSebab, di kedua saku celana Mbah Serudin, terdapat uang sebesar Rp 7 jutaan"Sudah menjadi kebiasaan bapak saya, menyimpan uang di sakuBahkan, dalam jumlah besar," katanya.

Namun, kata Abdul Hafid, kebiasaan menyimpan uang di saku, ada yang mengetahuiSehingga menjadi sasaran kejahatan"Sebab, dari muda, bapak saya dikenal sebagai pengusaha selep berasSehingga, sering jadi incaran pelaku kejahatanSudah dua kali ini bapak jadi sasaran perampokan," katanya(eko/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditembak Perampok, Pedagang Kritis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler