Telisik Jaringan Teroris yang Dibekuk Jelang Jokowi Mendarat

Rabu, 20 September 2017 – 08:03 WIB
IM warga Majalengka ditangkap karena membawa sejumlah barang berbahaya jelang kedatangan Presiden Jokowi ke Lapangan Udara Cakrabuana, Penggung, Kota Cirebon, Senin (18/9). Foto: Kasatreskrim Cirebon for Radar Cirebon

jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Polri masih mendalami jaringan IM, terduga teroris yang ditangkap di dekat Bandara Cakrabuana Cirebon sesaat jelang pesawat yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat.

Hingga kemarin, IM masih diperiksa di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA: Teroris Latihan Menembak di Belakang Rumah, Ini Sasarannya

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, saat ini Densus 88 sedang fokus untuk mengetahui jaringan mana yang berada di belakang rencana penyerangan IM.

Bila sebelumnya ada yang sempat menyebut dari Jamaah Ansharu Daulah (JAD), sebenarnya belum pasti dari kelompok tersebut. ”Kami punya waktu 7 x 24 untuk memeriksa IM,” tuturnya.

BACA JUGA: Kades Sudah Curiga IM, Terduga Teroris Dibekuk Dekat Bandara

Yang pasti, akan dilihat siapa saja yang terlibat dalam rencana penyerangan dengan sejumlah senjata tersebut.

Dia menjelaskan, tentu akan dilihat siapa saja yang terlibat. ”Ini masih proses,” terang jenderal berbintang dua tersebut kemarin.

BACA JUGA: Terduga Teroris Dibekuk sebelum Presiden Tiba, Bandara Aman

Soal bom molotov yang ditemukan di bandara, dia mengatakan bahwa saat ini sedang dipastikan keterkaitan antara bom molotov itu dengan terduga anggota jaringan teror, IM. ”Bisa jadi beda yang membawa,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Densus 88 Anti Teror juga sedang mendalami dari mana IM ini mengetahui kedatangan presiden Jokowi. Hal tersebut penting untuk diketahui. ”Diteliti soal yang itu,” paparnya dikantornya.

Sementara Anggota Komisi I DPR RI Supiadin Aries Saputra mengapresiasi gerak cepat aparat keamanan yang berhasil menangkap terduga teroris.

“Dengan ditangkapnya teroris, itu menunjukkan kalau aparat sudah melakukan tugasnya dengan baik,” terang dia kepada Jawa Pos kemarin.

Tingkat kewaspadaan aparat cukup tinggi, sehingga berhasil mengamankan pria yang mencurigakan itu.

Namun, kata Wakil Ketua Pansus RUU Terorisme itu, yang perlu didalami adalah apakah Presiden RI Joko Widodo yang menjadi target terori. “Belum tentu arahnya RI 1, mungkin kebetulan saja,” ucap dia.

Aparat kepolisian harus dengan cepat mengusut target dan motif pelaku teror itu. Kenapa dia berada di dekat bandara sebelum kunjungan presiden ke Cirebon.

Terkait dengan jaringan teror, tutur dia, hal itu juga perlu didalami. Namun, saat ini para penebar teror seringkali melakukan aksinya dengan senyap.

Mereka melakukan aksi lone wolf atau leaderless terrorist, yaitu menjalankan aksi terorisme sendiri tanpa pimpinan dan jaringan. Aksis teror yang sangat nekat itu patut diwaspadai.

Dia berharap, aparat bisa secepatnya membongkar aksis teror di Cirebon. Jika pelakunya bekerja dalam jaringan teror, polisi bisa menelusuri dan mendalami mata rantai terorisme itu.

Legislator kelahiran Garut itu percaya pihak kepolisian bisa menanganinya dengan baik. “Aparat bisa menangkap teroris itu, karena sudah melakukan deteksi dini,” tutur politikus asal Dapil Jawa Barat XI itu.(idr/lum)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Dibekuk sebelum Presiden Jokowi Mendarat


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler