BACA JUGA: Tarif Tol Naik Hingga 12%
"Itu baru investasi awalRinaldi menjelaskan, DiLo pertama sudah tersedia di Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, Jakarta Utara
BACA JUGA: Bidik Pasar Syariah Rp.180 Miliar
Di lokasi pertama itu dilengkapi 200 komputer, 13 private room, tiga VIP room masing-masing berkapasitas 10 orangBACA JUGA: Adaro Raup Untung Rp 4,37 Triliun
"Fasilitas ini dibuat senyaman mungkin agar konsumen dapat bermain game, menonton film, mendengarkan musik, mencoba gadget-gadget terbaru semisal iPad, iPhone, maupun BlackBerry, sembari nongkrong makan-minum ala cafe," ulas Rinaldi.DiLo juga menyediakan sarana pembelajaran khusus terkait industri kreatif, seperti desain animasi, 3D animasi, java programmer, mobile programmer, professional illustrator, "design for kids", "comic animation for kids", "professional comic artist", dan "manga class"Karenanya, investasi Telkom yang dialokasikan untuk DiLo masih terus ditingkatkan, sejalan dengan rencana pengembangan di kota lainnyaPada semester I ini, DiLo akan ditambah di Kota Bandung dan Medan dari rencana 10 creative center hingga akhir 2010.
Menurut Rinaldi, pengembangan DiLo merupakan upaya Telkom melalui Divisi Business Service (DBS) untuk mewujudkan edutainment melalui "creative learning center" dari industri kreatif"Lounge ini jadi semacam inkubasi yang mewah dan menyenangkan untuk mengembangkan industri kreatif sehingga timbul pengusaha baru skala kecil menengah yang memanfaatkan TI," tegas Rinaldi.
Divisi Business Service merupakan unit bisnis Telkom yang dibentuk khusus melayani pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen UKMPihak Telkom menawarkan beragam solusi pengelolaan bisnis melalui penerapan teknologi komunikasi informasi yang tepatBeberapa aplikasi berbasis "platform as as services" (PAAS) "cloud computing" sudah disiapkan Telkom, di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dan aplikasi untuk pengelolaan koperasi.
"Kami siap bermitra dengan para pelaku usaha untuk bersama-sama meningkatkan daya saing sehingga mampu unggul di pasar persaingan global, khususnya pascaperjanjian perdagangan bebas China-ASEAN (CAFTA)," tukas Slamet Riyadi, Executive General Manager DBS Telkom”Kami mengharapkan unit DBS bisa menghasilkan pendapatan Rp 3 triliun,” imbuhnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digelar, Pameran Mobile Content and Solutions Australia
Redaktur : Tim Redaksi