Telkom Kejar Kapitalisasi Pasar Rp 300 Triliun

Rabu, 22 Oktober 2014 – 11:55 WIB
INFRASTRUKTUR BROADBAND: Gulungan kabel optik milik PT Telkom untuk mengganti kabel-kabel lama untuk mengoptimalkan para pelanggan. Foto: Doni Kurniawan/Banten Raya/JPNN

jpnn.com - JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengukuhkan posisi sebagai pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia khusunya, terkait peningkatan pendapatan dari data dan layanan selain suara (telepon). Hal tersebut sejalan dengan dilakukannya strategi monetisasi anak usaha dengan melepas PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Direktur Utama TLKM Arief Yahya mengatakan pada tahun ini pihaknya menyiapkan dana untuk membangun infrastruktur broadband senilai Rp 15 triliun dan 2015 diproyeksikan Rp 45 triliun. ”Kita prediksi nilai kapitalisasi pasar bisa menembus Rp 300 triliun pada tahun depan. Katalis pertumbuhan Telkom terutama dari seluler, bisnis internasional, dan monetisasi anak usaha,” ujarnya hari ini (22/10).

BACA JUGA: PTBA Akuisisi Perusahaan Sawit Rp 861 Miliar

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada semester pertama 2014, nilai kapitalisasi pasar TLKM sebesar Rp 248,47 triliun dan menempati urutan lima dari daftar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham Indonesia. Perusahaan pelat merah itu di bawah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Pasca dilepasnya sebagian saham Mitratel ke TBIG, sejumlah sekuritas asing memang memprediksi akselerasi kinerja TLKM bakal cepat. CIMB Sekuritas mengatakan perusahaan BUMN itu berpotensi membukukan pendapatan Rp 90,11 triliun pada tahun ini dengan keuntungan bersih Rp 15,25 triliun. Sementara, Barclay memperkirakan pendapatan TLKM di 2014 Rp 88,8 triliun dengan laba besih Rp 15,5 triliun.

BACA JUGA: BRI Harus Fokus Segmen UMKM

Analis KDB Daewoo Securities Indonesia Akhmad Nurcahyadi dalam riset terbarunya menyebut operator pelat merah itu berhasil mentransformasi pendapatan dari dominasi suara menjadi data. Bisnis data diharapkan menjadi penopang utama laba bersih perseroan dalam jangka panjang.

Diperkirakan penjualan data bakal berkontribusi sekitar 40 persen terhadap total pendapatan tahun ini. ”Telkom memiliki kemampuan paling baik untuk mendapatkan keuntungan atas tren peningkatan bisnis digital dalam jangka panjang,” ucapnya.

BACA JUGA: Masih Berbentuk Perum, Perhutani Belum Bisa IPO

Di tengah kekhawatiran akan potensi stagnannya pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia, TLKM dinilai Akhmad akan menjadi operator yang paling banyak menerima keuntungan atas potensi pertumbuhan berkelanjutan permintaan jasa data di Indonesia. mbangan bisnis digital di Indonesia yang menjanjikan di masa depan,” katanya.

Pihaknya memeroyeksikan Earning Per Share (EPS) atas saham TLKM tahun ini dan tahun depan sebesar Rp 151 dan Rp 161.  KDB Daewoo Securities merekomendasikan buy (beli) untuk saham TLKM dengan target price sebesar Rp 3,100 per saham.(gen/dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Telkomsel Perkuat Pasar Korporat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler