Teluk Sepi dan Ikan Lepuq Api yang Paling Diburu Wisatawan

Minggu, 31 Januari 2016 – 15:12 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Radar Jogya/JPNN.com

jpnn.com - Di Teluk Sepi, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, terkenal dengan hasil lautnya. Hebatnya, hampir semua jenis ikan di tempat ini, bisa dikonsumsi.

WAHIDI AKBAR S – GIRI MENANG – Lombok Post (Grup JPNN)

BACA JUGA: Kalibiru, Surga Kecil di Bukit Menoreh

Sebuah jaring ikan, tergantung rapi di sebuah bambu yang terpaku diantara dua buah pohon. Di depan jaring, nampak seorang laki-laki paruh baya berdiri memperbaiki jaring.

Lelaki tersebut bernama Abdul Sakur. Salah satu nelayan tradisional dari Teluk Sepi, Desa Buwun Mas.

BACA JUGA: Melihat dari Dekat Kehidupan Warga Penjaringan

Setelah Lombok Post (Grup JPNN) ini mendekat, rupanya Abdul tidak sedang memperbaiki jaring, melainkan tengah mengeluarkan ikan yang terperangkap di jaringnya. Secara perlahan dan sangat hati-hati.

Beberapa ikan, dari yang berukuran sebesar jari hingga dua kali telapak tangan orang dewasa, terlihat di sela-sela jaring ikannya. “Lumayan hasil (tangkapan) hari ini mas,” katanya.

BACA JUGA: Eks Gafatar: Buat Apa Diungkit, Membuka Luka Lama Saja

Tak hanya ikan, beberapa kepiting pun berhasil masuk di jerat miliknya. “Ini dapat ikan merah, lepuq batu, lepuq api juga,” kata Abdul menyebutkan nama lokal dari ikan hasil tangkapannya.

Satu persatu hasil tangkapannya, kemudian ia keluarkan dari jaring. Setelah itu, dikumpulkan di sebuah ember yang telah diisi air olehnya. Untuk selanjutnya akan dibersihkan sisik dan isi perut ikan tangkapannya.

Sembari membersihkan ikan, Abdul bercerita tentang kayanya hasil laut di Teluk Sepi. Kata Abdul, semua jenis ikan di bawah laut Teluk Sepi, bisa dikonsumsi. Sekalipun ikan tersebut berbahaya jika bersentuhan dengan kulit manusia.

Misalnya saja ikan Lepuq Api. Kata “api” di ikan tersebut, ada sebabnya.  Menurut Abdul, ikan Lepuq Api, di salah satu siripnya, terdapat semacam duri. Ukurannya kecil, mungkin jika diukur menggunakan penggaris, panjangnya kurang dari setengah centimeter.

Namun, jangan sekali-sekali untuk mencoba memegang bagian tersebut. Apalagi sampai tertusuk. Alasannya? Bagian tubuh yang terkena duri, akan terasa panas. Seperti terbakar api. Tak tanggung-tanggung, rasa terbakar bisa terasa hingga satu minggu lamanya. Selain itu, tubuh pun dibuat kaku. Tidak bisa digerakkan.

“Mungkin ada racunnya di duri itu. Nah kalau itu (ikan Lepuq Api) sudah nyangkut di jaring, saya gak berani pegang langsung pakai tangan kosong, harus ada perantaranya,” ujarnya.

“Kalau kena pas di laut, pas sedang cari ikan, itu yang paling bahaya. Karena kita bisa saja tenggelam akibat badan kaku tidak bisa bergerak,” sambung Abdul sembari membelah ikan.

Abdul mengungkapkan, sengatan dari ikan Lepuq Api, pernah dirasakannya. Karena itu, ia sangat berhati-hati ketika berenang atau menjerat ikan di Teluk Sepi.

Bahayanya ikan Lepuq Api, berbanding terbalik dengan rasanya. Meski terdapat duri yang kemungkinan mengandung racun, namun daging ikan ini, sangat nikmat jika dikonsumsi.

Sembari mengasah pisaunya di sebuah batu, Abdul kembali bercerita. Ikan Lepuq Api, lanjutnya, banyak dicari orang karena rasa dagingnya yang enak ketika di masak.

"Wisatawan yang datang ke sini (Teluk Sepi), banyak yang minta untuk dicarikan ikan ini (Lepuq Api). Kalau ada biasanya langsung dibakar, rasanya mantap betul," kata Abdul sambil mengacungkan dua jempolnya dan terkekeh.

Ditanya ikan apa saja yang ada di Teluk Sepi? Abdul menjawab cepat. "Jenisnya banyak, tapi saya tidak tahu semua namanya,” ujarnya.

“Di sini ada ikan pari juga mas,” kata Junaidi, seorang nelayan lainnya, menimpali pernyataan dari Abdul.

Hanya saja, lanjut dia, ikan pari di Teluk Sepi, tidak sebesar pari yang ada di laut dalam. Dengan kedalaman hanya sekitar 10 hingga 20 meter, ikan pari di laut ini hanya sebesar kurang dari setengah meter.

”Pari pinggir kalau istilah nelayan sini, ikannya memang kecil. Biasa kita temui di kedalaman sekitar 10 meter,” ujar Junaidi.

Selain pari, Teluk Sepi terkenal dengan lobster. Meski tidak ada keramba yang dibuat khusus nelayan untuk budidaya lobster, tetapi Teluk Sepi dapat menghasilkan lobster dengan ukuran jumbo.

“Disini bukan lobster yang kecil-kecil, tapi sudah besar semua,” kata pria asli Lombok Tengah ini.

Biasanya, lobster-lobster ini dijual langsung nelayan Teluk Sepi. Atau, mereka mengirimnya langsung ke hotel-hotel yang ada di Sekotong, Senggigi dan Bali.

“Kalau ada yang request, bisa juga kita carikan. Kalau tidak ada, ya dijual ke hotel-hotel. Harganya lumayan karena ukuran lobsternya yang besar,” katanya.(lombok post/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sebut Bom Pos Polisi, Jangan Bom Thamrin, Pak Menteri pun Pusing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler