JAKARTA -- Jajaran Kemenhub terus mengali fakta-fakta baru dalam tragedi terbakarnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Laut Teduh II Jumat lalu (28/1)Kemenhub menulusuri kemungkinan para kru dan penumpang tidak mentaati prosedur tetap (protap) dalam pelayaran.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (LL ASDP) Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Wiratno mengatakan, ada kemungkinan ketidaktaatan terhadap protap dalam peristiwa tersebut
BACA JUGA: Jelang Imlek Bandara Polonia Membludak
"Kami masih terus mendalaminya," ujar Wiratno di Jakarta kemarin (29/1)BACA JUGA: Inilah Data Para Korban Tabrakan KA
Api itu diduga imbas dari percikan api di Bus Handoyo, satu dari 93 kendaraan.Menurut Wiratno, dalam protap pelayaran yang sudah ditentukan, ada beberapa ketentuan keselamatan khusus di dek yang digunakan untuk menampung kendaraan
BACA JUGA: Belum Ada yang Menjadi Tersangka
Mesin kendaraan juga wajib dimatikan.Aturan selanjutnya, kru KMP harus rutin mengkontrol dek kendaraan"Ini dilakukan untuk deteksi dini jika ada potensi kecelakaan," kata diaJika ada percikan api, bisa segera dimatikan, sehingga tidak menjalar dan menyulut kendaraan lainnyaSelain itu, jelas Wiratno, tidak boleh ada penumpang maupun kru yang merokok di dek kendaraan.
Pihak LL ASDP menampik jika informasi atau sosialisasi yang diberikan kepada penumpang tidak adaMenurut dia, pihak LL ASDP sudah memasang rambu-rambu peringatanTetapi, masih kata Wiratno, setelah kapal berlayar, pihak kapal bertanggung jawab penuh"Terutama terhadap keselamatan penumpang," papar diaWiratno menambahkan, kebakaran tersebut tidak mengganggu lalu lintas pelayaran rute Pelabuhan Merak-Bakauheni dan sebaliknya.
Di bagian lain, Wakil Ketua Komisi Nasional Keselamat Transportasi (KNKT) Capt Laut Sri Untung membenarkan pihaknya sedang mendalami kemungkinan ada penyelewengan protap"Kami memang memeriksa untuk memastikan itu," jelas Untung di Jakarta tadi malam.
Pihak KNKT masih mengalami kesulitan untuk memastikan penyebab kebarakanPasalnya, informasi yang dia dapat petugas hingga kemarin masih dilakukan pemadaman di KMP Laut Teduh IISehingga, tiga orang kru KNKT belum bisa masuk kedalam kapal.
Untung menjelaskan, tim KNKT masih menggali keterangan dari kru kapal dan para korbanBaik yang masih dirawat di rumah sakit maupun yang sudah diperbolehkan pulangkan"Kerja kami masih sebatas melakukan wawancara," jelasnyaInformasi tambahan ini akan dicocokkan dengan informasi awal yang dihimpun KNKT.
Proses ini dilakukan untuk menggali informasi lebih dalamUntung tidak menyebut jumlah kru yang telah diperiksaYang pasti, kata Untung, pihaknya akan memeriksa kru-kru kapal yang berada di pos-pos pentingMisalnya nahkoda dan kru di bagian dok parkir kendaraanDalam pemeriksaan ini, Untung mengatakan semuanya masih bersifat menduga-dugaTermasuk adanya unsur kelalaian kru kapal menjalankan protap pelayaran.
Untung juga menjelaskan jika sudah mengirim tim untuk menggali informasi untuk memastikan penyebab tabrakan kereta api di Langen, Kota Banjar, Jawa BaratUntung menjelaskan, untuk kecelakaan ini tim akan menggali informasi tambahan dari misinis, kondektur, dan bagian sinyal kereta"Untuk kasus kereta api, tim akan efektif bekerja Senin depan (31/1)," pungkas Untung.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi dua kecelakaan transportasi umum dalam satu hari pada Jumat lalu (28/1)Pertama adalah terbakarnya KMP Laut Teduh II di dekat Kepulauan TempurungKapal berpenumpang 438 orang termasuk 31 anak buah kapal (ABK) itu, terbakar dalam rute perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan BakauheniSementara itu, di tempat lain KA Mutiara Selatan (Bandung-Surabaya) tabrakan dengan dengan KA Kutojaya Selatan (Jakarta-Kutoarjo)Tabrakan yang menewaskan lima orang ini, terjadi di Langen, Kota Banjar, Jawa Barat(wan/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrakan KA, Tiga Tewas 17 Luka Berat
Redaktur : Tim Redaksi