jpnn.com - JAKARTA - Langkah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara dinilai menjadi bukti bahwa Chairman Global Green Growth Institue (GGGI) itu masih memikirkan kepentingan bangsa meski tidak lagi menjabat presiden.
Hal ini dikatakan legislator Partai Demokrat DPR Sartono Hutomo, yang menilai komunikasi politik yang dilakukan SBY tersebut bernilai penting demi kebaikan bangsa dan negara.
BACA JUGA: Kubu Ical Boleh Masuk Kantor DPP asal Cuman Kemasi Barang
"Saya selaku kader demokrat sangat mendukung langkah yang selama ini dilakukan Pak SBY, meski sudah tidak menjadi pemimpin negara tapi masih berfikir untuk bangsa," kata Sartono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/12).
Politikus asal Pacitan, Jawa Timur itu berharap apa yang dilakukan SBY selama ini menjadi contoh semua kalangan. Bahkan, tradisi seperti ini perlu dilestarikan dalam konteks bernegara.
BACA JUGA: Perjalanan Dinas dan Rapat di Hotel Sedot Rp 40 Triliun per Tahun
Terkait anggapan kedatangan SBY tersebut sebagai upaya melobi pemerintah agar menyetuji Perppu Pilkada langsung, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat ini menilainya wajar. Sebab, Perppu tersebut didukung Partai Demokrat yang dipimpin SBY sendiri.
Namun, Sartono meminta langkah politik SBY tidak disalah artikan, karena dalam konteks Perppu pilkada langsung, Demokrat hanya menyuarakan aspirasi rakyat dan demokrasi yang sudah berjalan cukup baik di tanah air.
BACA JUGA: Ingatkan Yuddy, Fadli Zon: Belanja Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi
"Jadi bukan karena kita mendukung KIH, melainkan mendukung kepentingan rakyat. Tapi setahu saya kedatangan SBY lebih banyak membicarakan GGGI Summit, mengundang Presiden untuk datang," jelasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Yakin Jokowi Setuju Perppu Pilkada Langsung
Redaktur : Tim Redaksi