jpnn.com - BOGOR-Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 bersama Presiden Joko Widodo bukan sekadar acara seremonial semata. Peringatan ini menjadi kesempatan bagi-bagi anak-anak untuk menyampaikan tuntutan dan harapan untuk didengar dan dijalankan pemerintah terutama kepala negara. Di hadapan presiden, duta anak seluruh Indonesia menyampaikan 'suara anak' yang sudah dirumuskan dalam 8 poin.
Suara Anak ini dibacakan Putu Febri Krisna Pertiwi dan Deniswar E.R. Salah satu tuntutan anak yang selalu disampaikan tiap tahun adalah meminta dihindarkan dari lingkungan yang penuh asap rokok.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Penegakan Hukum Lebih Banyak Sandiwara
"Jauhkan kami dari rokok, minuman keras dan narkoba," ucap duta anak Febri membacakan tuntutan tersebut.
Selain itu, anak-anak meminta ada peningkatan pendidikan karakter di seluruh Indonesia. Anak-anak juga berharap pendidikan di daerah lebih diperhatikan.
BACA JUGA: Wakil Ketua DPR Desak Pemerintah Beri Remisi untuk Terpidana Korupsi
"Ketiga, perhatikan pendidikan kami di daerah pelosok dan keempat, utamakan kami yang lebih membutuhkan," imbuh Febri.
Anak-anak juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan perlindungan maksimal dari kekerasan.
Termasuk melindungi anak-anak dari daerah rawan konflik.
BACA JUGA: Ayo Ayo... Siapa yang Bisa Jawab Dapat Hadiah dari Pak Jokowi
"Lindungi kami dari kekerasan diskriminasi dan eksploitasi dan awasi makanan kami. Ketujuh, perhatikan kami di daerah rawan bencana dan konflik,"
ujar Deniswar.
(Baca: Ayo Ayo... Siapa yang Bisa Jawab Dapat Hadiah dari Pak Jokowi)
Pemerintah dan masyarakat juga diingatkan untuk memberi kesempatan anak-anak berpendapat dan menghargainya. Deklarasi Suara Anak ini adalah hasil pertemuan Forum Ank Nasional (FAN) 2015 yang telah berlangsung selama 3 hari sebelum puncak peringatan HAN. Ini adalah murni tuntutan yang ditulis anak-anak yang terpilih mewakili daerahnya masing-masing. (flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Luncurkan Produk Inovasi Berbasis Teknologi
Redaktur : Tim Redaksi