Temui Ketua DPD LaNyalla, Pelaku Pariwisata di Jatim Sampaikan Sebuah Harapan

Jumat, 24 Februari 2023 – 16:39 WIB
Sejumlah pengurus PHRI Jatim dipimpin ketuanya Dwi Cahyono menemui Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di kantor Kadin Jawa Timur, Jumat (24/2). Foto: Dokumentasi Humas DPD RI

jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim dipimpin ketuanya Dwi Cahyono menyampaikan sebuah harapan saat menemui Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Jumat (24/2).

Melalui pertemuan di kantor Kadin Jatim tersebut, mereka berharap Ketua DPD LaNyalla dapat mendorong para pelaku pariwisata di Jawa Timur untuk saling berkolaborasi agar pariwisata bangkit kembali pascapandemi.

BACA JUGA: Angka Pengangguran Tinggi, LaNyalla Punya Saran Begini sebagai Solusi

Dwi Cahyono menyampaikan saat ini pariwisata di Jatim memang sudah mulai menggeliat kembali setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, namun perlu campur tangan berbagai pihak untuk percepatannya.

Apalagi, kata Dwi Cahyono, para pelaku bisnis hotel dan restoran tidak bisa bergerak sendirian.

BACA JUGA: Produksi Karet Alam Anjlok, Sultan DPD Dorong Pemerintah Lakukan Ini

Sebab, sektor pariwisata sangat berkaitan dengan berbagai bidang lainnya.

Menurut Dwi Cahyono, saat ini merupakan momentum tepat untuk membangkitkan kembali sektor tersebut, tetapi kami memandang perlunya kolaborasi berbagai pihak.

BACA JUGA: Senator Aceh Sudirman Minta Perlindungan Nasabah dan Pelaku UMKM Diperkuat, Ini Alasannya

"Karena itulah, kami berharap Pak LaNyalla sebagai Ketua DPD RI mendorong pihak-pihak terkait untuk satu tekad dan satu irama bagaimana menggerakkan kembali pariwisata di Jatim," harap Dwi Cahyono.

Dia menyebutkan salah satu kolaborasi yang bisa dilakukan dalam hal promosi ke setiap daerah di Indonesia.

Dijelaskan Dwi, kolaborasi akan semakin mempercepat perkembangan kemajuan pariwisata dan akan berdampak luas bagi masyarakat.

"Kami berharap tidak muluk-muluk. Kami ingin ada pergerakan wisatawan nusantara saja dari berbagai daerah di Indonesia ke Jatim," ujarnya.

Dia menungkapkan potensi pariwisata di Jatim masih terbuka luas dan sangat besar.

Jika mampu digerakkan dengan baik, tentu akan menggerakkan juga ekonomi masyarakat dan menambah pendapatan daerah.

"Semoga kolaborasi-kolaborasi bisa melahirkan paket paket wisata di Jawa Timur yang disukai pasar wisatawan," harap dia.

Ketua DPD LaNyalla menegaskan pihaknya akan mendorong stakeholder di daerah untuk berperan serta dan bersama-sama dalam percepatan kemajuan pariwisata.

Menurut senator Jatim itu, pemerintah harus fokus dan pasti hadir dalam hal ini.

"Kami sepakat bahwa sektor pariwisata sangat potensial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Saya akan dorong stakeholder terkait untuk berkolaborasi," ujar LaNyalla.

LaNyalla mengatakan sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki banyak ragam adat, tradisi dan budaya.

Menurutnya, tidak satu pun daerah di republik ini yang tak memiliki adat, tradisi dan budaya khas yang menjadi keunggulan suatu wilayah, tak terkecuali Provinsi Jawa Timur.

Ada banyak kearifan lokal yang patut dikembangkan dan dilestarikan sebagai keunggulan Provinsi Jatim.

Karena itu, pria berdarah Bugis itu mendorong agar Jatim mengembangkan wisata budaya sebagai salah satu kekuatan dalam menopang sektor perekonomian.

"Budaya merupakan kekuatan tersendiri bagi Jawa Timur. Kearifan lokal ini banyak memberikan makna yang luas dalam kehidupan bermasyarakat," tutur LaNyalla.

Selain sebagai identitas diri, LaNyalla menilai budaya juga memberikan harmoni terhadap masyarakatnya.

Jawa Timur, kata LaNyalla, memiliki kekayaan budaya yang hingga kini masih menjadi tradisi yang dilestarikan masyarakat.

Dia mencatat setidaknya ada tujuh tradisi adat Jawa yang masih lestari hingga saat ini, seperti Tumpeng Sewu, Sekaten, Kebo-Keboan, Gerebek Maulud, Karapan Sapi, Upacara Kasada dan Larung Sasaji.

"Tradisi itu kemudian menjadi keistimewaan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Oleh karenanya, saya mendorong agar hal ini dikembangkan menjadi destinasi wisata budaya. Tawarkan itu kepada wisatawan dan promosikan terus," saran LaNyalla.

Menurut LaNyalla, kekayaan budaya yang masih melekat dan populer di hati masyarakatnya tidak hanya memiliki arti sosial yang mendalam, tetapi juga mampu memberikan dampak lainnya jika dilestarikan sebagai objek dalam kepariwisataan.

"Budaya itu selama ini menjadi daya tarik paling utama, setelah itu baru alam, setelah itu baru wisata buatan. Tonjolkan terus budaya kita, maka Jatim akan menjadi pemenang di pariwisata," pungkasnya. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler