Temui SBY, Sultan Sampaikan Aspirasi Penetapan

Aburizal Bakrie Jadi Mediator Pertemuan

Kamis, 23 Desember 2010 – 05:05 WIB

JAKARTA - Sri Sultan Hamengkubuwono X mengaku telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/12) laluPertemuan membahas RUU Kesitimewaan Jogjakarta tersebut difasilitasi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
 
"Kemarin (21/12) saya ketemu (presiden) dijembatani sama Pak Ical (sapaan Aburizal Bakrie)," kata Sultan usai peringatan Hari Ibu di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, kemarin (22/12).
 
Namun, Sultan tak bersedia mengungkap detail isi pertemuan

BACA JUGA: KPK Ajak Kapolda Buat Terobosan

"Saya tidak bisa menyampaikan karena belum ada pembahasan sama DPR
Nanti kalau DPR adalah membahas ada aspirasi, nanti saya sampaikan," kata Sultan

BACA JUGA: Berantas Korupsi, SBY Diminta Terbitkan Perppu

Ia bercerita, sebelumnya menghubunginya pada Sabtu (18/12), saat berkunjung ke Jogja.
 
Mengenai aspirasi penetapan raja kesultanan menjadi gubernur, Sultan mengakui hal tersebut juga dibicarakan
"Tapi itu kan proses

BACA JUGA: DPD Minta KPK Segera Buka Kantor di Daerah

Yang penting kita dibuka peluang dialog," kata SultanIa menyatakan, sejauh ini penetapan masih menjadi aspirasi warga Jogja.
 
Sultan menganggap pro kontra RUUK Jogjakarta sebagai hal wajar"Yang penting, bagaimana tidak melakukan tindakan tidak terpujiAspirasi masyarakat kan biasa sajaKapan pun aspirasi kan tetap ada," kata Sultan.
 
Presiden SBY tidak bersedia menanggapi pertanyaan wartawan mengenai pertemuan ituSaat ditanya usai peringatan Hari Ibu di TMII, SBY hanya diam dan langsung melengos.
 
Saat dikonfirmasi mengenai peran Aburizal Bakrie dalam pertemuan SBY dan Sultan itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menjawab dengan sangat hati-hati"Saya belum tahu apa yang dibicarakan," katanya"Kalau memang ada pertemuan tersebut, ini kabar yang baik," imbuh Wakil Ketua DPR itu.
 
Priyo berharap pertemuan itu bisa menurunkan tensi politik yang kini cenderung memanasTermasuk menghindari terjadi kebuntuan dalam pembahasan RUU Jogjakarta"Semoga ada titik titik temu," kata PriyoTetapi, Priyo sendiri tidak yakin pertemuan SBY dan Sultan sudah menghasilkan konsensus"Apakah mungkin sejauh itu, karena substansinya pada titik berbeda," ujarnya.
 
Apakah inisiatif yang diambil Ical itu memperkuat indikasi bahwa setgab, terutama Golkar akan mendukung opsi pemilihan seperti usul pemerintah dalam draf RUU Keistimewaan Jogjakarta? "Posisi Golkar masih menimbang, belum tentu semua usulan pemerintah diterimaKami akan mengkaji secara mendalam terlebih dulu," jawab Priyo, diplomatis

Namun politisi Golkar yang dikenal sering berbicara ceplas-ceplos, Bambang Soesatyo, membocorkan sedikit isi pertemuan ituMenurut Bambang, pada pertemuan itu Sultan menyampaikan aspirasi rakyat Yogya yang tidak mau pengisian Gubernur dan Wagub DIY dilakukan melalui pemilihan"Namun SBY juga tidak mau dengan model penetapan," sebut Bambang.

Sedangkan soal peran Ical pada pertemuan itu, Bambang menegaskan bahwa bosnya di Golkar itu hanya sebagai mediatorTapi soal keputusan pertemuan, kata Bambang, hal itu bukan urusan Ical ataupun Partai Golkar.

"Kalau saya jadi Ical, saya juga akan lakukan itu, karena pertemuan ini kan untuk meredakan suasana yang tidak kondusif sekaligus untuk meyakinkan presiden agar pemerintah tidak takabur," tandas Bambang.

Namun Bambang juga menegaskan bahwa Golkar tidak akan berada dalam posisi untuk berhadapan dengan masyarakat Jogja yang menginginkan pengisian Gubernur dan Wagub DIY dengan cara penetapan.(sof/pri/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai Tiga Bank Saksi Kasus Langkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler