jpnn.com - SLEMAN - Ketua DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Idham Samawi menyebut pertemuan antara calon presiden (capres) partainya, Joko Widodo dan tokoh senior Muhammadiyah Buya Syafii Maarif sebagai silaturahmi biasa. Menurutnya, Jokowi hanya ingin belajar dari pengalaman mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.
"Pak Jokowi datang ke Buya (Syafii Maarif) untuk belajar, termasuk tentang Muhammadiyah," kata Idham kepada wartawan di depan kediaman Buya di Sleman, Jogjakarta, Sabtu (3/5).
BACA JUGA: 20 Ribu Guraklih Dikerahkan untuk Menangkan Jokowi
Mantan Bupati Bantul ini menjelaskan, Jokowi perlu tahu tentang Muhammadiyah dan sejarah panjangnya. Pasalnya, organisasi Islam tertua di Indonesia tersebut turut memengaruhi perjuangan proklamator Soekarno.
Idham juga membantah bahwa pertemuan di kediaman Buya Syafii Maarif sebagai upaya untuk meraih simpati warga Muhammadiyah. Menurutnya, pertemuan itu bukan upaya untuk mendekati Partai Amanat Nasional (PAN) yang berafiliasi dengan Muhammadiyah.
BACA JUGA: Minta Pembatalan Pencapresan Ical hanya Lewat Rapimnas VI
"Buya Maarif bukan orang PAN, tidak ada kaitan dengan partai. Pak Jokowi menilai beliau sebagai tokoh umat," ujarnya.
Bantahan senada disampaikan oleh Syafii Maarif sendiri. Ditegaskannya, dalam hal berpolitik setiap warga Muhammadiyah bebas menentukan pilihan masing-masing.
BACA JUGA: Buya Ingatkan Jokowi tak Terlantarkan Tri Sakti
"Orang Muhammadiyah itu orang merdeka. Terserah mereka dalam berwarganegara. Lagi pula saya bukan dalam struktur lagi," ucapnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK: Sejak Dulu Saya Mesra dengan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi