jpnn.com, JAKARTA - Jelang ramadan dan lebaran biasanya harga sembilan bahan pokok naik drastis. Namun tidak untuk kali ini. Alasannya, selain stok terjaga, pihak satgas pangan juga terus melakukan pengawasan terhadap dugaan kartel yang mencoba mempermainkan harga.
Seperti yang terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang. Sejauh ini, harga tidak ada gejolak kenaikan harga beras sama sekali. Bahkan beberapa komoditas seperti cabai dan bawang harganya turun.
BACA JUGA: Ada Lagi Nih, Pangan Murah Toko Tani Indonesia
"Saya pikir merupakan indikator bahwa memang sampai sekarang stok beras cukup," kata Ketua Asosiasi Pedagang Beras Pasar Induk Beras Cipinang (PBIC) Nellys Soekidi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/4).
Nellys mengatakan, meskipun harga sembilan bahan pokok tetap terjaga namun pemerintah perlu meningkatkan produksi beras dan memangkas faktor-faktor pemangkasnya.
BACA JUGA: Puluhan Tempat Hiburan Malam Ditutup Paksa
Salah satu contohnya adalah konseksi lahan yang harus diantisipasi. Faktor lainnya irigasi harus dibenahi. Sebab, Indonesia tidak cukup mengandalkan dengan kondisi stok yang ada.
"Sehingga terus ditingkatkan. Dari indikator saya merasakan bahwa saya melihat realita Cipinang pun sampai hari ini masih sangat stabil. Meskipun awal puasa banyak peningkata permintaan untum sedekah bantu fakir miskin, tetapi masih berimbang dengan suplai yang cukup,"ucapnya.
BACA JUGA: Mentan Minta Pabrik Gula Tengah Rawa Beres November 2018
Nellys mengungkapkan, meskipun ada kenaikan Rp 100-200 itu hanya sebuah flukuatif harga normal. Menurutnya, stabilitas harga beras tidak hanya dihilir saja melainkan juga dihulunya.
Di hulu, lahan pertanian perlu ditingkatkan kembali mengingat kondisi konseksi lahan dan irigasi perlu dirapihkan. "Pembukaan lahan contohnya lahan kalau tidak ditambah produksi," imbuh Nellys.
Bagaimana dengan kerja Satgas Pangan yang baru terbentuk? Nellys mengatakan selama berniat baik, pembentukan tim tersebut didukung masyarakat.
"Kita pedagang itu maunya kondisi stabil tidak mau disalahkan. Satgas apa saja kalau niatnya demi merah putih saya mendukung sekali. Kalau memang salah ya ditindak ya dan harus dibantu. Pedagang, petani, dan konsumen harus ada korelasinya. Terlalu rendah kasian petani produsen, terlalu tinggi kasian konsumen," tandasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Indonesia Bisa Jadi Lumbung Gula
Redaktur : Tim Redaksi