Tengkleng Yu Tentrem, Kenikmatan Menyantap Daging Menempel Tulang di Gang Sempit

Rabu, 06 April 2022 – 06:56 WIB
Pegawai di warung Yu Tentrem tengah membungkus tengkleng pesanan pelanggan. Foto: Romensy Agustino/JPNN.com

jpnn.com - Kota Solo dikenal sebagai daerah yang kaya akan wisata kuliner. Di daerah berjuluk Kota Bengawan itu pula terdapat warung tengkleng Yu Tentrem yang mampu bertahan tiga generasi dan punya pelanggan orang-orang kondang.

Laporan Romensy Agustino, Solo

BACA JUGA: Warung Nasi Bu Eha dan Selera Lidah Keluarga Bung Karno

TENGKLENG merupakan masakan berbahan utama tulang kambing. Namun, warung Yu Tentrem tidak hanya menyediakan tengkleng bercita rasa, tetapi juga keunikannya.

Warung itu berada di Kampung Ngadisono RT 001/RW 002 Joglo, Banjarsari, Surakarta. Letaknya tidak berada di pinggir jalan besar, melainkan berada di tengah perkampungan.

BACA JUGA: Warkop Haji Anto Kendari, Kisah Kesungguhan Berikhtiar dan Keunikan Berpromosi

Walakin, warung Yu Tentrem yang mengumpet tidak menyurutkan minat pemburu kuliner lezat untuk menyambanginya. Eksistensi warung itu sudah lebih dari setengah abad dan tetap berpamor.

Saat ini, warung Yu Tentrem dikelola oleh Purwaningsih (49). Perempuan paruh baya itu merupakan generasi ketiga warung Yu Tentrem sejak usaha kulinter tradisional itu dimulai pada akhir dasawarsa 1970.

BACA JUGA: Asa Persis Solo, Jejak Jokowi dan Kiprah 2 Anak Presiden

Ningsih -panggilan akrab Purwangingsih- mengatakan warungnya dirintis oleh neneknya. Saat itu, warung tersebut belum bernama karena tengkleng dimasak di rumah, lalu dipasarkan secara berkeliling.

Nama Yu Tentrem baru dipakai setelah pengelolaan usaha itu beralih dari nenek ke ibunda Purwaningsih pada era 1980-an. Tentrem medupakan nama ibu kandung Purwaningsih.

“Saat dipegang ibu saya, banyak dikenal masyarakat. Setelah ibu meninggal, saya yang melanjutkan,” ujar Purwaningsih kepada JPNN.com baru-baru ini.

Putri Yu Tentrem itu menjelaskan awalnya pelanggan tengkleng buatan nenek dan ibunya adalah para pegawai Balai Kota. Keputusan membuka warung pun merupakan saran dari para amtenar alias pegawai negeri di Pemkot Surakarta.

“Kalau makan di pinggir jalan (para pegawai Balai Kota Surakarta, red) pada enggak mau, mereka lalu menyarankan (Bu Tentrem) jualan di rumah saja. Habis tidak habis, jualan di rumah,” tutur Ningsih.

Walakhir, Tentrem memutuskan membuka warung tengkleng di rumahnya yang berada di tengah perkampungan. Pengunjung yang hendak mengunjungi warung Yu Tentrem pun harus melewati gang sempit.

Namun, hal itu tak mengurangi minat pembeli. "Nyatanya banyak pembeli datang. Mereka makan di warung, kadang pesan untuk acara rumah," tutur Ningsih.

Perempuan asli Solo itu mengatakan para pembeli menganggap rasa kuah tengkleng Yu Tentrem berbeda dari warung sejenis di tempat lain. Menurutnya, kuah tengkleng di warungnya memang lebih encer.

“Banyak yang suka. Mereka bilang, ‘aku ki seneng tengklengmu merga duduhe beda (saya itu suka tengklengmu kami karena kuahnya yang berbeda)’,” kata Ningsih menirukan ucapan para pelanggan warungnya.

Lantas, berapa harga tengkleng di warung Yu Tentrem? Untuk seporsi tengklengnya dibanderol Rp 45 ribu.

Adapun untuk mendapat paket komplet yang sudah termasuk nasi dan teh atau es teh, pembeli cukup menambah Rp 5.000,-.

Ningsih juga membanggakan warungnya yang kerap menerima pesanan dari keluarga Presiden Kedua RI Soeharto. Tokoh berjuluk Bapak Pembangunan itu beristrikan Siti Hartinah alias Tien Soeharto yang asli Surakarta.

Putri KPH Soemoharjomo itu juga canggah Mangkunegara III dari jalur ibu. Orang penting di era Orde Baru itu memiliki rumah di Solo yang dikenal dengan sebutan Ndalem Kalitan.

“Ndalem Kalitan sering pesan di sini. Kalau pas Keluarga Cendana berkumpul, pasti pesan tengkleng di sini. Hingga sekarang," tutur Ningsih.

Perempuan ramah itu juga menyebut nama Terawan Agus Putranto sebagai pelanggannya. Ada pula sederet menteri di era Orba maupun masa pemerintahan Presiden Jokowi yang jajan di warung Yu Tentrem.

Ningsih menyebut nama Luhut Binsar Pandjaitan dan Jenderal Abdurachman juga pernah menyambangi warungnya.

Keluarga Presiden Jokowi pada saat menggelar resepsi pernikahan Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda pada 2015 juga menyuguhkan tengkleng Yu Tentrem.

“Keluarga Pak Jokowi pesan juga. Kemarin Mas Gibran menikah itu juga ambil (tengkleng, red) sini,” kata Ningsih.

Sayangnya, warung tengkleng Yu Tentrem hanya buka dalam waktu singkat. Warungnya buka selama tiga jam per hari karena tengklengnya cepat ludes.

Adik kandung Purwaningsih, Winarno, mengatakan warung tengkleng warisan ibunya itu buka pada pukul 10.00 WIB. Namun, warung Yu Tentrem biasanya sudah tutup pada pukul 13.00 WIB karena tengklengnya habis

"Kalau masak biasanya dua panci besar. Kalau sudah habis, tidak masak lagi," kata Winarno.

Salah satu pengunjung, Kurniawan, mengatakan tengkleng Yu Tetrem menyajikan daging empuk dan kuah segar yang lezat oleh bumbu. 

Selain itu, irisan bawang goreng menambah kenikmatan tersendiri jika tengkleng Yu Tentrem itu dimakan tanpa nasi.

"Enak, segar. Dagingnya juga empuk. Tempatnya juga nyaman meski masuk gang. Recomended pokoknya," pungkasnya.(mcr21/jpnn)

Berita ini tayang di jateng.jpnn.com dengan judul Tengkleng Yu Tentrem, Kuliner Solo yang Buat Keluarga Soeharto Jatuh Hati

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer


Redaktur : Antoni
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler