Warkop Haji Anto Kendari, Kisah Kesungguhan Berikhtiar dan Keunikan Berpromosi

Senin, 07 Maret 2022 – 21:12 WIB
Warkop Haji Anto 1 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: La Ode Muh. Deden Saputra/JPNN.com

jpnn.com - Di Kendari, Sulawesi Tenggara ada Warkop Haji Anto yang terkenal dan unik. Warung itu tidak hanya menyuguhkan kopi yang khas, tetapi juga menampilkan cara bepromosi yang unik.

Laporan La Ode Deden Saputra, Kendari

BACA JUGA: Kehangatan Kota Bengawan untuk Umat Hindu di Solo saat Nyepi

SPANDUK bertuliskan 'Mau Jadi Presiden, Menteri, Gubernur, Wali Kota, Bupati, Anggota DPR Minum Kopi Haji Anto" terpampang di sebuah warung di depan gerbang jalan menuju Masjid Al Alam Kendari.

Ada pula spanduk lain bertuliskan 'Ingin jadi Figur Publik Terkenal, Ngopi di Warkop Haji Anto' di lokasi sama.

BACA JUGA: Avifi Arka, Memakai Hipnotisme demi Kebaikan Bersama

Warkop Haji Anto tentu tidak asing lagi bagi warga Kendari. Sebab, tempat jajan itu merupakan salah satu warung kopi pertama di daerah bertajuk Kota Lulo tersebut.

Haji Anto merupakan perantau asal Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia menuturkan keputusannya membuka warung kopi itu berawal ketika Kendari menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional pada 2006.

BACA JUGA: Warung Nasi Bu Eha dan Selera Lidah Keluarga Bung Karno

Kala itu, Haji Anto bertemu dengan orang-orang dari Maros. Bupati Maros saat itu, Andi Nadjamuddin Aminullah, juga ikut pada pertemuan itu.

"Jadi, kumpul semua orang Maros di Kendari untuk bersilahturahmi sama Pak Bupati (Andi Nadjamuddin Aminullah, red). Saat itu saya mulai berpikir untuk membuka warung kopi," ucap Haji Anto kepada JPNN.com belum lama ini.

Haji Anto meyakini selera orang Sulsel dan Kendari tak berbeda karena sama-sama berlidah Sulawesi. Buktinya, masyarakat Kendari sangat menggemari masakan khas Sulsel, seperti coto makassar, konro, dan songkolo.

Syahdan, Haji Anto membuka warung kopi pertamanya di Kendari pada 2007. Lokasinya di Jalan Saranani, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.

Namun, Warkop Haji Anto tak serta-merta kebanjiran pengunjung. Menurut Haji Anto, saat itu sebagian masyarakat Kendari belum tahu tentang warung kopi.

Bisa jadi, kata dia, warga Kendari yang pernah bepergian ke luar daerah saja yang paham soal warung kopi dan jajajan di dalamnya. Hal itu tak mengurangi kesungguhan Haji Anto dalam berikhtiar.

Akhirnya, Haji Anto memberanikan diri mempromosikan warung kopinya melalui koran setempat. Sebelum 2010, koran masih merupakan bacaan utama di Kendari.

"Saat itu setiap kantor ataupun instansi wajib membaca koran. Jadi, sasarannya bagaimana seluruh orang di kantor wali kota hingga OPD (organisasi perangkat daerah, red) bisa tahu ada warung kopi di Kendari," kata Haji Anto.

Nasib baik berpihak pada Haji Anto. Dia memperoleh tempat strategis untuk membuka usahanya, yakni di dekat pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Selain itu, pada 2007 pula Kendari untuk pertama kalinya menggelar pemilihan wali kota secara langsung. Warkop Haji Anto pun menjadi tempat masyarakat Kendari membicarakan berbagai hal, termasuk soal pilkada.

"Warung kopi itu menjadi sarana mereka untuk berbicara dan berdiskusi politik," tuturnya.

Lambat laun usaha Haji Anto berkembang. Pengunjungnya pun kian ramai.

Pada 2010, Haji Anto memindahkan usahanya ke lokasi baru di Jalan Made Sabara, Kecamatan Mandonga. Gubernur Sultra saat itu, Nur Alam, meresmikan warung kopi yang kini menjadi Warkop Haji Anto 1 itu.

Keberadaan Warkop Haji Anto pun kian mendapat tempat di masyarakat kendari. Warung pertamanya makin penuh pengunjung.

Selanjutnya, Haji Anto membuka warungnya yang kedua pada 2014 di Jalan Buburanda, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu. Lagi-lagi Gubernur Nur Alam yang meresmikannya.

Pada 2021, Haji Anto membuka warungnya yang ketiga. Lokasinya hanya 200 meter dari warungnya yang kedua.

“Cabang yang ketiga diresmikan Wali Kota Kendari Pak Sulkarnain Kadir. Jadi, dengan begitu, warung kopi saya ini bisa mendapat hati di masyarakat Kota Kendari," ujarnya.

Ternyata, Warkop Haji Anto tidak hanya masyhur di kalangan warga Kendari maupun Sultra. Para pejabat dari Jakarta pun kesengsem oleh kopi dan berbagai penganan yang dijajakan warung Warkop Haji Anto 1, 2, maupun 3.

Oleh karena itu, Haji Anto memajang foto para pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah singgah ke warungnya. Menurutnya, foto itu menjadi sarana promosi.

"Tanpa berbicara dengan lisan, foto sudah memberitahukan para pengunjung bahwa para pejabat itu sudah meminum kopi Haji Anto," katanya.

Lantas, berapa omzet Warkop Haji Anto? Pria paruh baya itu enggan menyebutkannya.

“Cuma pihak bank yang berhak tanya omzet,” katanya.(mcr6/jpnn)


Redaktur : Antoni
Reporter : La Ode Muh Deden Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler