Tentara Serang Demonstran, 25 Tewas

Tumpas Demo, Pemerintah Syria Kerahkan Tank dan Sniper

Selasa, 26 April 2011 – 12:54 WIB
DAMASKUS - Korban jiwa terus berjatuhan di SyriaKota Daraa atau Deraa, yang menjadi pusat gerakan anti pemerintah, terus membara

BACA JUGA: 500 Anggota Taliban Kabur dari Tahanan

Menyusul aksi demonstrasi menuntut mundurnya Presiden Bashar al-Assad, kemarin (25/4) sekitar 3.000 personel militer pemerintah kembali menyisir kota di selatan Syria dan di dekat perbatasan Jordania tersebut.

Dengan tank dan senjata lengkap, militer menyerbu demonstran di kota yang terletak sekitar 100 km selatan Damaskus (ibu kota Syria) itu
Sedikitnya, 25 orang tewas dalam penyerbuan tentara tersebut.

Upaya menumpas demonstran anti pemerintah tak hanya itu

BACA JUGA: Menlu Buka Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2011

Aparat keamanan juga dikerahkan dalam operasi di sejumlah wilayah di Syria
Selain di Kota Daraa, pasukan pemerintah melakukan razia di dua kota, yakni Douma dan Al-Muadamiyah, yang terletak tidak jauh dari ibu kota.

"Pasukan pemerintah mencari aktivis anti pemerintah di dua kota itu

BACA JUGA: Razia di Banyak Kota Syria, Oposisi Diciduk

Mereka bahkan tidak segan menggunakan kekerasan demi memburu oposisi atau demonstran," tutur Abdullah Abazid, warga Daraa.

Tidak hanya menewaskan 25 orang, serangan militer di Daraa melukai puluhan warga sipilSejumlah penembak jitu juga dikerahkan dalam operasi tersebut"Mayat para korban dibiarkan tergeletak di pinggir jalanSampai kini pasukan pemerintah masih membombardir kota (Daraa) dengan senapan otomatis dan tank," kata Abazid dalam wawancara telepon dengan Agence France-Presse.

Seorang saksi mata yang lain mengaku melihat tentara menembaki sebuah mobil berisi lima orang"Saya melihat dengan mata kepala sendiri mereka menembaki warga sipil di dalam sebuah mobil," ungkap pria yang merahasiakan identitasnya ituSaat itu, dia sedang berada di atap rumah bersama beberapa anggota keluarganya untuk menghindari peluru pasukan pemerintah.

Kekacauan di Daraa dan dua kota lainnya itu memaksa warga melanggar aturan jam malam dan larangan keluar rumahMereka berbondong-bondong lari menuju masjid dan bersembunyi di sanaDari menara masjid, mereka pun berteriak-teriak minta tolong"Tentara memasuki rumah-rumah kami sambil melepaskan tembakanKami terpaksa melarikan diri," kata pria tersebut.

Pasukan pemerintah dilaporkan terus memburu warga sipil sampai ke masjid-masjid"Mereka mengepung masjid dan melepaskan tembakan sporadis untuk meneror warga sipil yang bersembunyi di dalamnyaRuas jalan ditutupKota Douma telah terisolasi dari dunia luar," kata seorang aktivis reformasi yang gigih menuntut mundurnya Assad.

Tindakan pasukan pemerintah yang mengedepankan kekerasan itu mengundang keprihatinan PBBKemarin pejabat Komisi HAM PBB di Syria menyesalkan tindakan pasukan pemerintah tersebutTentara pendukung Assad dinilai sudah keterlaluan"Mereka telah melanggar hak asasi manusia dan tidak memedulikan asas kemanusiaan," kata Navi Pillay, pejabat Komisi HAM PBB untuk Syria.

Pakar HAM Syria juga menyayangkan tindakan pasukan pemerintah yang terus menindas aktivis pro-reformasi"Sebagai aparat, seharusnya mereka bisa lebih beradabTidak memilih solusi militer untuk membungkam suara oposisi," kata Rami Abdel Rahman, seorang pakar HAM ternama yang tinggal di Kota Damaskus.

Bersamaan dengan itu, pemerintahan Assad dilaporkan juga menutup perbatasan Syria-JordaniaDalam sebuah pernyataan resmi, Amman menyatakan bahwa perbatasan mereka di Daraa diblokir pasukan AssadTetapi, pejabat pabean Damaskus buru-buru membantah laporan tersebutPejabat itu juga mengatakan bahwa aktivitas ekonomi di perbatasan tetap berjalan normal(AP/AFP/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Musik Awali Rangkaian KTT ASEAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler