Terancam Angket, Ahok Beber Anggaran Siluman Usulan DPRD

Rabu, 25 Februari 2015 – 21:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membeber temuan tentang anggaran siluman yang diajukan DPRD DKI Jakarta ke dinas pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015. Gubernur yang tengah terancam dengan penggunaan hak angket oleh DPRD itu menyebut anggaran yang diajukan para wakil rakyat di DKI tidak masuk akal. ‎

Salah satu yang dicontohkan Ahok adalah pengadaaan uninterruptible power supply (UPS) yang jumlahnya mencapai Rp 6 miliar. Ia membandingkan dengan harga genset yang hanya ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Telisik Aksi Teror di ITC Depok, Polisi Lacak Lewat CCTV

"Ini yang disebutin temuan siluman. Gila enggak, beli UPS untuk sekolah sampai Rp 6 miliar. Genset paling gede saja Rp 150 juta,"‎ ujar  Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/2).

Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, anggaran siluman di Dinas Pendidikan DKI yang disusupkan DPRD itu memang sudah ditolak oleh kepala dinas. “Tapi, di dalam versi tanda tangan mereka (APBD versi DPRD) keluar angka-angka seperti ini. Pantas enggak beli barang-barang kayak itu, sementara sekolah begitu jelek. Itu kan enggak pantas," tandasnya.

BACA JUGA: MenPAN Minta Tunjangan PNS DKI Direvisi, Ini Tanggapan Wagub

‎Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, anggaran siluman itu tidak hanya ditemukan di dinas pendidikan. “Belum lagi dinas pariwisata, dinas yang lain, semua," ucapnya.

Ahok menyebut anggaran siluman itu mencapai Rp 12,1 triliun. Anehnya, kata Ahok, dirinya dianggap tidak beretika karena tidak menyetujui anggaran itu. "Ahok tidak setuju ini tidak beretika, yang setuju ini beretika," ujarnya.  

BACA JUGA: MenPAN-RB Minta Tunjangan PNS DKI Jakarta Direvisi

Untuk mencegah adanya anggaran siluman, ‎Ahok berusaha menerapkan e-budgeting. "Makanya kenapa saya ngotot e-budgeting, kalau enggak di e-budgeting (anggarannya bisa tiba-tiba) nongol lagi sendiri," tandasnya. (gil/jpnn)

Berikut anggaran siluman di Dinas Pendidikan DKI:

  1. Profesional development for teacher melalu pelatihan guru ke luar negeri Rp 25,5 miliar
  2. Pengadaan alat peraga pendidikan anak usia dini bantuan untuk PAUD Rp 15 miliar
  3. Pengadaan peralatan Audio Class SD Rp 4,5 miliar
  4. Pengadaan peralatan Audio Class SMA/SMK Rp 3 miliar
  5. Pengadaan peralatan Audio Class SMP Rp 3,5 miliar
  6. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 1 Jakpus Rp 3 miliar
  7. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 26 Jaktim Rp 3 miliar
  8. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 29 Jaksel Rp 3 miliar
  9. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 34 Jakpus Rp 3 miliar
  10. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 39 Jakpus Rp 3 miliar
  11. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 5 Jaktim Rp 3 miliar
  12. Pengadaan perangkat sains bidang teknologi rekayasa untuk SMK Neg. 52 Jaktim Rp 3 miliar
  13. Pengadaan alat percepatan peningkatan mutu pembelanjaran e-smart teacher education untuk SDN kecamatan Cempaka Putih Rp 4,996 miliar
  14. Pengadaan Alat Percepatan Peningkatan Mutu Pembelajaran Teacher Education untuk SDN Kecamatan Cempaka Putih Rp 4, 996 miliar
  15. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 37 Rp 6 miliar
  16. Pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) SMPN 41 Rp 6 miliar
  17. Alat peraga elektronika mikrokontrol untuk SMA Rp 3 miliar
  18. Professional Outdoor Audio System (IPM) Rp 4,5 miliar
  19. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Ciracas Rp 4,44 miliar
  20. Pengadaan Laboratorium Multifungsi untuk SMAN Kecamatan Kramat Jati Rp 4,44 miliar

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Harus Segera Validasi Kelas Jabatan PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler