jpnn.com, SURABAYA - Seorang terapis panggilan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Jalan Lidah Kulon II B, di rumah nomor 20, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/6).
Mayat perempuan itu dimasukkan ke dalam kardus bekas pembungkus lemari es di salah satu kamar di rumah Angga Ayu Widyaningsih, 38, warga setempat.
BACA JUGA: Tiga Waria Ini Digerebek Polisi Saat Hendak Melakukan Perbuatan Terlarang di Indekos
Di tubuh mayat ditemukan beberapa luka termasuk luka bakar yang menghitam di bagian telapak kaki kanannya.
Dari identitas SIM yang ditemukan di tubuh mayat, korban diketahui bernama Oktavia Widiyawati, 32, alias Monik, warga Jalan Ciliwung 18 B, Kecamatan Darmo, Surabaya.
BACA JUGA: Ibu Muda Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang di Kamar Usai Cekcok dengan Suami
Korban mengalami luka sayatan di leher, luka bakar telapak kaki kanan, dan luka memar pendarahan di jari tangan.
Saat ditemukan polisi, korban hanya mengenakan celana jins pendek seksi (hot pants) dan kaus hitam. Berdasarkan informasi, jenazah korban ditemukan pertama kali sekitar pukul 09.30 di kamar anak Widya yang bernama YS.
BACA JUGA: Haris Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul, Begini Kronologinya
Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Polsek Lakarsantri yang mendapatkan informasi terjadi pembunuhan lantas tiba di lokasi kejadian.
Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dibantu Tim Inafis Polrestabes Surabaya.
Setelah polisi datang, mayat korban dikeluarkan dari dalam kardus dan dilakukan identifikasi di lantai kamar.
Selain mengalami luka sayat di leher, tangan kiri korban juga mengalami luka. Bahkan, telapak kaki kanan korban juga hangus terbakar.
Salah satu tetangga di TKP, Reni Agustyawan mengatakan, pagi sebelum mayat ditemukan, anak penghuni rumah yakni YS dan dua orang teman laki-lakinya keluar rumah dengan naik mobil.
“Mereka berangkat naik satu mobil bertiga jam lima pagi,” katanya.
Bapak empat anak ini menambahkan, dia tidak tahu persis kapan pembunuhan dilakukan.
Sebab malam sebelumnya, tidak ada tanda-tanda keributan di rumah tersebut.
“Mungkin YS itu takut habis bunuh, lantas telepon mamanya. Mungkin terus ibunya yang lapor polisi,” duga saksi.
Salah seorang tetangga lain, Nafsiah menambahkan, YS yang ada di rumah itu memang sering mengajak teman-temannya saat ibunya bekerja atau tidak ada di rumah.
“Sering kok ajak teman temannya, kadang cewek, kadang cowok,” ungkapnya.
Dijelaskan Nafsiah, Widya sehari-hari bekerja di bidang farmasi. Dia berasal dari Jombang dan tinggal kontrak di rumah tersebut sudah enam tahun.
Kapolsek Lakarsantri Kompol Palma F Pahlevi mengatakan, korban tewas karena dibunuh menggunakan senjata tajam. Sebab saat dilakukan olah TKP, ditemukan sayatan senjata tajam di leher korban yang mengeluarkan darah.
“Mayatnya dimasukkan kardus bekas kulkas di kamar anak penghuni rumah untuk menutupi jejak,” katanya.
BACA JUGA: Sarnima Memang Sadis, Bunuh Anak Tiri Pakai Pulpen
Palma memaparkan untuk kasus pembunuhan ini ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya. Sedangkan polisi dari TKP juga mengamankan barang bukti kardus bekas kulkas dan satu kotak kardus kecil berisi beberapa barang.(dhe/pojoksatu/jpr)
Redaktur & Reporter : Budi