jpnn.com, JAKARTA - Metode pembelajaran blended learning atau campuran kini tercipta karena Pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diberlakukan di sekolah. Metode antara online atau daring dan luar jaringan (luring) lahir lebih cepat dari yang direncanakan pemerintah.
Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), Laksmi Mayesti W mengatakan, konsep blended learning pada dasarnya bertujuan menghadirkan fleksibilitas pembelajaran yang tidak pernah dirasakan murid sebelumnya.
BACA JUGA: Serikat Guru Nilai PJJ Sepanjang 2020 Tidak Maksimal, Bantuan Kuota Kurang Efektif
"Anak mempunyai kesempatan mengeksplorasi belajar daring sesuai minatnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman," tutur Laksmi dalam siaran persnya, Rabu (10/2).
Laksmi melanjutkan, SMM memilih memadukan pembelajaran daring dan luring agar menjadi landasan sekolah di masa depan. Menurutnya perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membuat anak makin banyak berinteraksi dengan aktivitas online yang cukup beragam.
BACA JUGA: Ini Cara Mudah Mengatasi Kebosanan Mahasiswa dan Dosen Saat PJJ
Namun di sisi lain, pertemuan tatap muka secara langsung dengan guru dan teman-temannya akan tetap menjadi kebutuhan pokok anak. Untuk menyeimbangkan kebutuhan sosialnya dan kognitifnya.
Selama masa pandemi, kata Laksmi, SMM berupaya untuk menghadirkan konsep pembelajaran yang menyenangkan mengingat potensi anak akan merasakan kebosanan selama belajar daring.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi P2G soal Perpanjangan PJJ, Ada Dua Poin untuk Menteri Nadiem
Dia menjelaskan, agar kegiatan belajar daring anak menjadi menyenangkan bisa dikombinasikan dengan pengerjaan lembar kegiatan positif, menonton video, dan juga membaca buku cerita yang relevan, permainan interaktif, prakarya, dan eksperimen mandiri lewat alat dan bahan yang tersedia.
Menurutnya, pengaturan waktu dan disiplin yang positif juga menjadi kunci dalam keberhasilan skema belajar daring atau PJJ.
"Bagaimana membuat kesepakatan bersama dengan anak, membuat tujuan belajar mandiri, dan membangun rutinitas belajar merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran," ujar Laksmi.
Layaknya sekolah umum yang lain, SMM memiliki mata pelajaran wajib dan pilihan bagi para muridnya. Namun yang membuat beda antara SMM dengan yang lain yakni tidak ada penjurusan yang terlalu ketat, sehingga murid bisa memilih mata pelajaran yang mereka sukai.
Keya, murid SMM kelas 10 menceritakan, metode seperti di atas itulah yang membuatnya merasa nyaman belajar di SMM. Di samping itu, kegiatan belajar di SMM termasuk seru dan menyenangkan karena dilengkapi dengan aktivitas eksperimen.
"Ini yang paling aku suka. Biarpun belajar di rumah, tetap ada kegiatan seperti di laboratorium untuk pelajaran kimia, fisika, dan biologi. Setiap bulan aku pasti menunggu-nunggu tool kit untuk membuat eksperimen di rumah," kata Keya.
Efektivitas konsep pembelajaran yang dimaksimalkan SMM rupanya mampu membuat kagum orang tua murid setelah anaknya bersekolah di sana.
Aulia Ulfah, orang tua murid PAUD mengatakan, setelah selama 3,5 bulan bersekolah di SMM anaknya dapat berinteraksi dengan gurunya dan teman-temannya yang berasal dari seluruh Indonesia. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad