Terbit, Aturan Stop APBD untuk Klub Sepakbola

Kamis, 26 Mei 2011 – 01:52 WIB
Foto: Dok.JPNN

JAKARTA -  Mendagri Gamawan Fauzi telah menerbitkan Permendagri Nomor 1 tahun 2011 tentang pedoman penyusunan APBD tahun anggaran 2012Di aturan teranyar ini, pemerintah daerah dilarang mengalokasikan dana  APBD untuk mengongkosi klub sepakbola profesional.

Gamawan menjelaskan, aturan yang diteken 23 Mei 2011 itu akan segera  disosialisasikan ke pemerintah daerah.

”Tanggal 5 besok (Juni-red), saya akan undang semua sekda dan ada poin-poin penting dari revisi Permendagri soal sepakbola dan Dana Bantuan Operasional Sekolah,” kata Gamawan di kantornya, Rabu (25/5).

Mantan gubernur Sumbar ini menjelaskan, pelarangan penggunaan APBD untuk klub sepakbola profesional ini diarahkan agar alokasi APBD  lebih banyak diperuntukan untuk belanja modal

BACA JUGA: Balo Kembali ke Azzurri

Sebab anggaran untuk klub sepakbola, bukan prioritas anggaran.

”Yang tidak prioritas seperti untuk sepakbola profesional, kita larang
Larangan itu masuk dalam Permendagri,” kata Gamawan.

Kapuspen Kemendagri Reydonnyzar Moenek, menjelaskan, aturan ini diperkecualikan bagi klub sepakbola yang sifatnya amatir, yang tujuannya untuk pembinaan keolahragaan

BACA JUGA: Skandal Giggs Hebohkan Inggris

Itupun, penyaluran dana APBD itu pun harus lewat Komite Olahraga Nasional (Koni) yang ada di daerah.

Aturan baru itu, kata dia, efektif berlaku pada 1 Januari 2012
Dia mengingatkan, aturan tersebut harus menjadi pedoman bagi daerah dalam proses penyusunan anggaran

BACA JUGA: Tiada Rooney-Carroll, Zamora Dipanggil

” Mulai dari kebijakan umum anggaran, prioritas plafon anggaran, dengan demikian tak dimungkinkan lagi sejak penyusunan anggaran, muncul lagi pengalokasian untuk sepakbola profesional,” ujarnya.

Dijelaskan, di 2011 ini, daerah mulai dari April hingga Juni, sudah menyusun nota kesepakatan anggaranMinggu pertama Oktober, Rancangan APBD sudah disampaikan kepala daerah ke DPRD” Nah, disana sudah tak boleh muncul lagi, untuk sepakbola,” kata dia.

Bagi yang membandel, konsekuensinya adalah berhadapan dengan pemeriksa keuanganJika masih tetap mengalokasikan dana untuk sepakbola, sudah pasti akan masuk kategori tidak taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferrari Depak Direktur Teknik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler