Terbukti, Jokowi Lebih Banyak Bekerja ketimbang Bangun Citra

Senin, 25 September 2017 – 18:28 WIB
Presiden Joko Widodo bersama santri pada peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren API, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, 4 Mei 2016. Foto: Sekretariat Kabinet (Foto: Humas/Jay)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno memperkirakan Joko Widodo (Jokowi) akan mudah menarik dukungan partai politik untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Sebab, hingga jelang tiga tahun Jokowi menjadi presiden, kinerjanya yang positif makin terlihat.

Sejauh ini sudah ada empat partai politik pemilik kursi di DPR RI yang mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi. Yakni Golkar, NasDem, PPP dan Hanura.

BACA JUGA: Ini yang Bikin Joko Widodo Sulit Dikejar di Pilpres 2019

Menurut Adi, keputusan keempat partai itu untuk kembali mengusung Jokowi tentu didasari kalkulasi politik yang matang bahwa mantan gubernur DKI itu punya peluang besar untuk kembali memenangi pilpres. "Jokowi adalah petahana yang lebih banyak bekerja ketimbang sekadar membangun citra melalui media," ujar Adi di Jakarta, Senin (25/9). 

Pengajar ilmu politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, indikator modal politik Jokowi bisa diukur dalam beberapa hal. Di antaranya tingkat kepercayaan rakyat terlihat cukup baik. 

BACA JUGA: Presiden Tegaskan Pentingnya Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Menurut Adi, kinerja Jokowi itu juga bisa terlihat dari rilis lembaga survei internasional yang berbasis di Amerika Serikat, yakni Gallup World Poll (GWP). Juli lalu, GWP menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pemerintahan yang paling dipercaya publik. “Mencapai 80 persen," ucapnya.

Adi menyebut capaian itu jauh melampaui negara-negara maju yang tergabung dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman. Menurutnya, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah erat kaitannya dengan dukungan rakyat terhadap pemimpin negara.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Beri Klarifikasi soal 5.000 Senpi

Adi menilai hasil survei GWP menunjukkan pemerintahan Jokowi memiliki integritas moral tinggi dan tanpa beban politik. Survei GWP ini juga sebagai penanda pemerintah telah bekerja dengan baik, responsif, memberikan rasa aman dalam hidup, serta memberikan layanan publik yang memuaskan. 

Indikator lainnya adalah elektabilitas Jokowi yang terus menguat. Survei IndoBarometer pada Maret lalu memosisikan elektabilitas Jokowi mencapai 50,29 persen.

Sedangkan Prabowo Subianto yang disebut-sebut sebagai rival utama Jokowi hanya memiliki elektabilitas 28,8 persen. Sementara hasil survei SMRC pada Mei lalu Jokowi (53 persen), sementara Prabowo (37,2 persen). 

"Ini artinya ekspektasi dan daya tarik Jokowi stabil, bahkan cenderung meningkat setiap tahun. Sementara indikator ke tiga, soliditas partai politik pengusung juga cukup kuat. Sinyal koalisi solid PDIP, Golkar, NasDem, PPP, PKB, dan Hanura terlihat nyata dalam isu-isu politik strategis mutakhir," kata Adi.

Peneliti The Political Literacy Institute itu menambahkan, naiknya elektabilitas Jokowi dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintahannya juga menunjukkan adanya chemistry atau kesamaan dalam suasana batin. “Lepercayaan menjadi bekal berharga koalisi solid yang dibangun Jokowi," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi: Pelihara Kambing Banyak Semakin Mudah


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler