jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan para terduga teroris Kelompok Fahim sudah berlatih di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur.
Sebanyak 22 terduga teroris yang menamakan diri Kelompok Fahim ini sebelumnya ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di sejumlah wilayah Jawa Timur, yakni Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Kediri, Malang, dan Bojonegoro.
BACA JUGA: Densus 88 Membawa 22 Terduga Teroris Jaringan JI ke Jakarta
Brigjen Rusdi juga menyebut Kelompok Fahim ini sudah merencanakan aksi terorisme yang menebarkan rasa ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat, termasuk anggota Polri.
"Salah satunya anggota Polri yang sedang bertugas dan bekerja di lapangan," jelas Brigjen Rusdi Hartono di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (18/3).
BACA JUGA: Zamzami, Pemuda Aceh Dituntut 15 Tahun Penjara di PN Denpasar
Diketahui Penangkapan puluhan terduga teroris itu dilakukan dalam operasi pencegahan dan penindakan terorisme yang berlangsung di Jawa Timur sejak 26 Februari 2021 hingga 2 Maret 2021.
Sejumlah barang bukti diamankan berupa 50 butir peluru 9 mm, satu pistol rakitan jenis FN, empat bendera daulat warna hitam dan putih, delapan buah pisau, dua buah samurai, golok, hingga senjata tajam berbentuk busur.
BACA JUGA: 9 Tahun Buron, Muhammad Latuconsina Tertangkap di Yogyakarta
Menurut Brigjen Rusdi, tiga dari 22 terduga teroris itu merupakan pimpinan dari Kelompok Fahim. Ketiganya diturunkan paling akhir dari pesawat di Bandara Soekarno Hatta, yakni AY alias AZ, F alias AU dan UBS alias F.
"UBS alias F adalah Fahim, sehingga sering disebut Kelompok Fahim," ungkap Rusdi.
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah memindahkan 22 terduga teroris yang ditangkap wilayah Jawa Timur ke Jakarta, Kamis siang. Pesawat yang membawa mereka mendarat di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 12.15 WIB.
Kedatangan 22 terduga teroris itu dikawal puluhan pasukan polisi bersenjata lengkap. Selanjutnya mereka dibawa tiga unit minibus menuju rumah tahanan (Rutan) Cikeas untuk penyidikan lebih lanjut.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam