Terganjal Lahan, Proyek MRT Jadi Sorotan Dewan

Rabu, 11 Juni 2014 – 14:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Proyek transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di ibu kota mendapat sorotan DPRD DKI. Komisi B berencana memanggil PT MRT besok (12/6) untuk minta penjelasan soal progress proyek tersebut.

Menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin, pihaknya hanya ingin menanyakan soal kelanjutan penyelesaian pembebasan lahan yang akan difungsikan sebagai depo MRT. Misalnya, pembebasan lahan dan rencana penggusuran Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, saat ini masih menuai persoalan.

BACA JUGA: Polisi Ogah Sebut Asal Negara Guru JIS

’’Kalau memang sudah selesai, kenapa (Stadion Lebak Bulus) sampai sekarang belum juga dibongkar. Kemenpora juga belum mengizinkan. Ini kan berarti ada masalah,’’ kata Nurdin Senin (10/6).  

Dia menilai mangkraknya proyek pembangunan MRT terkait dengan belum beresnya pembebasan lahan Stadion Lebak Bulus. Padahal, pembebasan stadion tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. ’’Jangan sampai karena terkendala (pembebasan) lahan, pembangunan MRT mangkrak,’’ ujarnya. Pihaknya akan memanggil sejumlah pihak yang terkait untuk mencarikan solusi agar pembangunan transportasi masal tersebut bisa berlanjut.

BACA JUGA: Disponsori 91 Perusahaan, PRJ Monas Gratis

Pihaknya juga menyoroti kasus tukar guling (ruilslaag) Stadion Lebak Bulus dengan lahan Taman BMW di Jakarta Utara yang tak kunjung beres. Bahkan, Kemenpora telah mempertanyakan kejelasan lahan itu. Menurut dia, jika sertifikat Taman BMW sudah ada, seharusnya langsung diserahkan ke Kemenpora. ’’Jangan sampai pemprov mengakui tanah yang tidak bertuan,’’ tuturnya. (mas)

Hal senada diungkapkan anggota Komisi B dari Fraksi Partai Gerindra Taufik Hadiawan. Menurut dia, komisi B mempunyai kewenangan untuk memanggil PT MRT dan pihak-pihak terkait. ’’Saya nanti akan fokus mempertanyakan penyelesaian sengketa pembebasan lahan. Sebab, itu adalah permasalahannya,’’ cetus dia.

BACA JUGA: Roy Anggap Somasi untuk Ahok Tanda Kasih Sayang

Seperti diketahui, proyek MRT menelan anggaran 135 miliar yen atau sekitar Rp 13 triliun untuk tahap 1, yakni Lebak Bulus hingga bundaran Hotel Indonesia (HI). Sudah ada kesepakatan soal loan agreement dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). (riz/ind/dwi) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat PNS Dishub Dicecar Soal Pengadaan Bus Transjakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler