Tergerus Maraknya Taksi Online, Nasib Saham Blue Bird Gimana?

Minggu, 20 Maret 2016 – 16:00 WIB
Taksi Blue Bird. Dok

jpnn.com -  

JAKARTA - Direktur Blue Bird Sigit Priawan menyatakan, fenomena menjamurnya angkutan umum berbasis online tidak berpengaruh besar terhadap kinerja saham perusahaan. Terbukti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2015, masih dalam kategori wajar.

BACA JUGA: Kemenperin Optimis Hubungan Indonesia-Belgia Makin Kuat

Menurutnya, kalaupun saham Blue Bird turun hal itu dirasa wajar terjadi. Bukan karena maraknya taksi online beroperasi.

"Transaksi saham kami masih berjalan wajar. Naik atau turun itu memang terjadi pada harga saham yang tergantung pada fundamental. (Saham) kami tidak naik atau turun signifikan. Tidak ada suspend," ujar Sigit belum lama ini.
 
Sigit menegaskan, tidak adanya penetapan suspensi BIRD dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, menandakan bahwa kinerja BIRD masih bergerak wajar, meski marak sentimen angkutan online.
 
"Investor mengerti dengan permasalahan yang masih abu-abu ini," kata Sigit.
 
Karena itu, Sigit berharap, pemerintah bisa menerapkan aturan yang adil antara taksi resmi dan angkutan online. "Yang paling penting bagi kami, pemerintah bisa menciptakan kesetaran pengaturan. Jangan ada yang dibeda-bedakan," pinta Sigit. (chi/jpnn)
 
 

BACA JUGA: 300 Pengusaha Belgia Serbu Investasi di Indonesia

BACA JUGA: Kenaikan Tarif Inap di Pelabuhan Dicap Fenomenal

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Belgia Komitmen Teruskan Investasi di Industri Hilir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler